Banyak daerah dinilai masih belum memahami sepenuhnya teknik penganggaran dan proses belanja yang efektif.
“Kita akan kirim orang-orang ke daerah agar mereka benar-benar mengerti bagaimana cara menganggarkan dan cara belanjanya. Dengan edukasi ini, belanja bisa lebih cepat dan tidak menunggu-nunggu lagi,” ujar Purbaya.
Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan anggaran, mempercepat belanja daerah, serta meminimalkan sisa anggaran yang tidak terserap.
Purbaya menegaskan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap persiapan dan belum dapat diterapkan secara penuh tahun ini. Namun ia optimistis bahwa sistem baru tersebut dapat berjalan efektif mulai tahun depan.
Baca Juga: Ketentuan Jam Magang yang Wajib Diketahui Peserta Program Pemagangan Nasional
“Tahun ini baru latihan. Saya harapkan akhir tahun depan sistemnya sudah berjalan, sehingga tahun 2026 tidak ada lagi uang daerah yang terlalu banyak menganggur. Di akhir tahun pun hampir bersih,” tegasnya.***
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Tolak Baju Bekas Impor dan Tegaskan Dukungan pada UMKM Lokal: Kita Nggak Kalah dari Produk Impor
Bertemu Menteri ESDM Bahlil, Menkeu Purbaya Sepakat Ikuti Keputusan Terkait Subsidi dan Kuota LPG
Rakernas DJKN 2025 Resmi Dibuka, Menkeu Purbaya Tantang DJKN Optimalkan Aset Negara untuk Kesejahteraan Rakyat
Menkeu Purbaya Terlihat Sindir DPR saat Hadiri Final Cerdas Cermat APBN 2025
Blak-blakan Ungkap Perannya Perbaiki Ekonomi Era SBY hingga Jokowi, Menkeu Purbaya: Saya Enggak Dibayar
Menkeu Purbaya Apresiasi Anak Muda di Ajang Cerdas Cermat APBN 2025: Kasih Hadiahnya yang Betul Ya!
Raker dengan Komisi XI DPR RI, Menkeu Purbaya Paparkan Kondisi Ekonomi Indonesia: Momentum Pemulihan Harus Terus Dijaga