BNPB Kerahkan Helikopter dan Bantuan Besar-Besaran untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Presiden Prabowo Subianto juga memberikan bantuan berupa 33 unit alat komunikasi, 33 unit genset, 14 unit LCR (perahu karet), 750 dus mi instan dan 129 unit tenda.

Seluruh bantuan tersebut kini telah disalurkan ke daerah-daerah terdampak sesuai kebutuhan.

Baca Juga: 40 Guru dan Pelatih Voli Ikuti Pelatihan Lisensi

Kendala Akses Transportasi di Aceh

Bencana hidrometeorologi juga menyebabkan hampir seluruh jalur utama di Provinsi Aceh terputus, termasuk Perbatasan Sumatra–Aceh Tamiang, Gayo Lues–Aceh Tamiang, Bireuen–Takengon, Bener Meriah–Bireuen dan Banda Aceh–Lhokseumawe.

Walau akses utama terputus, jalur alternatif melalui Jembatan Gantung Awe Geutah masih dapat digunakan meski dengan keterbatasan.

Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR bergerak cepat untuk memperbaiki infrastruktur vital yang rusak agar distribusi logistik dapat berjalan lebih lancar.

Baca Juga: Tumbuhkan Keberanian Bermimpi, HMP Vokasi UI Ajak Anak Kampung Pemulung Kenali Potensi Diri

Pemulihan Telekomunikasi dan Distribusi Bantuan di Aceh

Untuk mengatasi putusnya layanan komunikasi di sejumlah lokasi, BNPB telah mengaktifkan perangkat komunikasi darurat Starlink di beberapa wilayah Aceh seperti Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Tamiang.

Distribusi logistik melalui jalur laut juga berjalan. Pada Senin (1/12), Kapal Express Bahari diberangkatkan dari Pelabuhan Krueng Geukeuh menuju Pelabuhan Kuala Langsa, membawa berbagai bantuan seperti hygiene kit, matras, selimut, sembako, alat kebersihan, dan makanan siap saji.

Wilayah sulit dijangkau seperti Gayo Lues dan Aceh Tamiang tetap menerima bantuan melalui jalur udara.

Baca Juga: Uang Saku Peserta Magang Nasional Belum Cair? Bisa Jadi Ini Alasannya

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)

Sebagai upaya tambahan untuk mengurangi intensitas hujan, BNPB melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) menggunakan pesawat Cessna Caravan.