RADARDEPOK.com - Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. Yuni Krisyuningsih Krisnandi, sebagai guru besar bidang Ilmu Material Jejaring Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di Balai Sidang, Kampus UI Depok.
Dalam prosesi tersebut, ia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Bahan Alam sebagai Prekursor Material Jejaring Anorganik Unggul untuk Aplikasi Lingkungan, Energi, dan Kesehatan”.
Dalam pemaparannya Prof. Yuni menyampaikan, Indonesia merupakan negara yang dilewati jalur sirkum mediterania dan pasifik, sehingga memiliki banyak pegunungan yang mengandung bahan alam mineral non logam yang berlimpah, sebanyak lebih dari 770 M ton, dan masih dihargai relatif murah (sekitar Rp35.000/ton).
Bahan alam mineral non logam yang telah banyak dimanfaatkan adalah material aluminasilikat (turunan dari silikat), suatu material yang tersusun dari unit terkecil berupa silikat tetrahedral yang tergabung secara periodik sehingga menjadi struktur kompleks dalam bentuk jejaring (framework).
Material aluminasilikat yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas adalah kaolin, bentonit/tanah lempung, dan zeolit alam.
“Kita cukup familiar dengan pasir kucing, dan media untuk peliharaan reptil, yang komponen utamanya adalah bentonit dan zeolit alam. Selain itu obat sakit perut, whitening clay, dan keramik adalah contoh pemanfaatan tanah lempung. Material aluminasilikat telah dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi, seperti pemurnian air, adsorpsi, dan katalis heterogen untuk mempercepat terjadinya suatu reaksi kimia,” ujar Prof. Yuni.
Lebih lanjut ia mengatakan, aluminasilikat alam memiliki beberapa kelemahan, di antaranya adalah tidak hanya suhu tinggi, fase kristal yang tidak seragam, dan adanya penghalangan pori (pore blocking) oleh kwarsa dan pengotor lainnya, sehingga perlu dilakukan pra-perlakuan sebelum dimanfaatkan.
Karena itu, peneliti mengembangkan metode sintesis material aluminasilikat dengan menggunakan bahan-bahan pro-analisis yang harganya cukup mahal dan perlu impor dengan waktu relatif lama (2-3 bulan indent) dan kurang ramah lingkungan.
Baca Juga: Monyet Liar Berulah di Pasir Putih
Dengan keberlimpahan yang tinggi di alam, serta harganya yang relatif murah, pemanfaatan mineral alam sebagai prekursor sintesis material aluminasilikat dapat menjawab permasalahan tersebut.
Sebelum digunakan sebagai prekursor sintesis material jejaring anorganik unggul, aluminasilikat alam diberi
pra-perlakuan/ pretreatment, seperti aktivasi, purifikasi, fragmentasi, dan ekstraksi. Tahap ini adalah bagian terpenting dalam persiapan prekursor dari bahan alam, karena letak geografis dari asal bahan alam akan mempengaruhi komposisi, struktur, kekerasan (hardness) dan pengotor (impurities) dalam bahan alam tersebut, sehingga pra-perlakuan tidak dapat digeneralisasi untuk semua bahan alam.
Setelah prekursor dari bahan alam diperoleh, maka sintesis material dapat dilakukan, seperti pada sintesis dengan menggunakan prekursor pro-analisis.