RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menyampaikan pesan untuk warga Jabar lewat unggahan terbarunya di Instagram @dedimulyadi71 pada Kamis, 31 Juli 2025.
Dalam video tersebut, ia mengajak seluruh orang tua di Jawa Barat untuk lebih bijak dalam mendidik anak-anak mereka, khususnya dalam hal gaya hidup selama menempuh pendidikan.
Kang Dedi Mulyadi menyoroti fenomena memanjakan anak secara berlebihan meskipun sekolah kini sudah digratiskan oleh pemerintah.
Ia menilai, banyak orang tua justru menciptakan kesenjangan nilai pendidikan dengan membekali anak dengan barang-barang mewah, mulai dari motor mahal, pakaian dan aksesori bermerek, hingga bekal uang yang berlebihan setiap harinya.
Baca Juga: Tiga Titik Jalan Cipayung Depok Dipelebar Tahun 2026
“Saya mengajak seluruh orang tua di Jawa Barat apabila negara sudah menggratiskan pendidikan, terutama di sekolah-sekolah negeri, maka orang tua juga jangan berbuat terlalu berlebihan bagi anak-anaknya.” ujar Dedi.
“Memberikan motor mahal, kemudian baju mahal, jam tangan mahal, bekal berlebihan kan menjadi aneh, sekolahnya gratis, tapi dalam setiap hari anak-anaknya mengeluarkan uang yang banyak untuk kepentingan yang tidak mesti,” sambungnya.
Menurutnya, sekolah adalah tempat untuk mendidik, bukan ajang untuk berpesta pora atau menunjukkan kemewahan.
Ia menekankan bahwa dunia pendidikan seharusnya menjadi ruang untuk membentuk karakter, membangun keprihatinan, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Polsek-Koramil Sukmajaya Depok Gelar Patroli Gabungan
“Pendidikan sesungguhnya adalah sarana untuk mendidik, bukan sarana untuk berpesta pora atau berhura-hura.” Ujar Dedi
“Saya mengharapkan anak-anak di Jawa Barat, adik-adikku yang tercinta, anak-anakku yang tersayang, jadikanlah sarana pendidikan sebagai tempat menempah diri, membangun keprihatinan, membangun masa depan, dan menekan berbagai euforia diri.” Tambahnya.
Lebih lanjut, Dedi mengingatkan bahwa kesenangan berlebihan selama masa sekolah justru dapat menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Ia mengajak para siswa untuk memilih kerja keras sejak dini daripada menyesal saat dewasa nanti.
“Pada akhirnya kita sering mengalami penyesalan ketika saat sekolah kita euforia berpesta pora, setelah lulus kita justru sengsara.” Ujar Dedi