RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan bahwa permasalahan yang sempat mencuat antara warga dan pihak PT FCC Indonesia di Karawang kini telah selesai.
Hal ini disampaikan melalui video yang diunggah di akun media sosial resminya @dedimulyadi71 pada 3 Agustus 2025.
Sebelumnya, warga Desa Wadas mengeluhkan proses perekrutan tenaga kerja oleh PT FCC Indonesia yang dianggap tidak adil dan tidak transparan.
Masyarakat merasa diabaikan dalam mendapatkan kesempatan kerja di kawasan industri Karawang, yang secara geografis berada dekat dengan tempat tinggal mereka.
Ketegangan sempat meningkat karena pernyataan salah satu manajer HRD PT FCC yang dinilai menyinggung perasaan warga Karawang.
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa masalah tersebut sudah ditangani dengan baik.
“Saya hanya menyampaikan pagi hari ini bahwa masalah yang ditangani oleh PT FCC dengan lingkungan, menurut saya, sudah selesai,” ucapnya dalam video tersebut.
Ia menjelaskan bahwa dua langkah penyelesaian telah dilakukan terkait ucapan pihak manajemen yang sempat memicu kemarahan publik.
Baca Juga: Promo Spesial Tiket Masuk di Bulan Kemerdekaan di Tempat Wisata Goalpara Tea Park!
“Apabila ada ucapan yang memang dianggap sangat menyudutkan atau menghina, atau diduga menyakiti, menggores rasa masyarakat Karawang, prosesnya sudah dua dilakukan, yang pertama sudah minta maaf, yang kedua sudah dilaporkan. Kita tunggu saja hasil pelaporannya,” lanjutnya.
Dedi juga menekankan bahwa tidak boleh ada lagi tindakan intimidatif dari pihak mana pun yang bisa mengganggu stabilitas kegiatan produksi industri. Ia mengingatkan pentingnya menjaga iklim investasi agar tetap kondusif di Jawa Barat.
“Saya tegaskan, hari ini kita butuh investasi, kita butuh ekonomi yang bergerak, dan kita butuh lapangan kerja terus bertambah. Kita cari investor baru, dan investor yang sudah ada harus kita pertahankan bersama-sama,” tegas Dedi.
Sebagai Gubernur, ia menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlangsungan dunia industri sekaligus mendorong agar masyarakat Jawa Barat bisa lebih banyak bekerja di kawasan industri di wilayahnya.