RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat tahun 2026 mengalami penurunan, biaya pembangunan tidak akan ikut dipangkas.
Hal ini ia sampaikan dalam diskusi yang diabadikan melalui kanal YouTube Lembur Pakuan Channel, bersama para kepala daerah kabupaten/kota serta Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat.
Dalam penjelasan kepala Bapenda, ia mengungkapkan bahwa APBD Jawa Barat tahun 2026 mengalami penurunan dari semula Rp31,1 triliun menjadi Rp28,3 triliun. Meski demikian, alokasi belanja pembangunan justru tetap dinaikkan.
Baca Juga: Rumput Sintesis Stadion Mahakam Depok Dibuat Berstandar FIFA
Rencana belanja APBD Jawa Barat 2026 adalah sebagai berikut:
- Belanja pegawai: Rp9 triliun.
- Belanja operasional (di luar pegawai): sekitar Rp11 triliun.
- Belanja modal: semula Rp2,5 triliun, naik menjadi Rp3,4 triliun.
- Belanja tidak terduga: Rp510 miliar.
- Belanja transfer: Rp7,5 triliun.
Kepala Bapenda Jawa Barat menjelaskan, kenaikan belanja modal tetap bisa dilakukan karena adanya efisiensi di berbagai pos anggaran. Beberapa langkah efisiensi tersebut antara lain:
- Penundaan rekrutmen CPNS baru, dengan potensi penghematan sekitar Rp700 miliar.
- Pengurangan biaya listrik, dari Rp150 miliar menjadi Rp70 miliar.