RADARDEPOK.COM - Peristiwa hilangnya dana operasional sebesar Rp1 milyar dari salah satu rekening Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sangat mengejutkan banyak pihak.
Sebab, dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan operasional program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Diketahui hilangnya dana tersebut terjadi pada SPPG Pangauban Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca Juga: Kemensos dan BPS Bahas Pemutakhiran Data Penerima Bansos Agar Akurat dan Tepat Sasaran
Sebagai informasi, SPPG ini baru saja beroperasi selama 10 hari dan memproduksi sebanyak 3.500 porsi menu MBG setiap hari untuk delapan sekolah di wilayah Batujajar.
Atas peristiwa tersebut, menurut Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya, bahwa Direktur Manajemen Risiko BGN sudah membuat laporan ke Mabes Polri.
Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) telah melaporkan hilangnya dana operasional SPPG sebesar Rp1 miliar pekan lalu.
Baca Juga: Daftar Nama Komisi Percepatan Reformasi Polri yang Dilantik Presiden Prabowo di Istana Merdeka
Laporan resmi itu tersebut disampaikan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) melalui dokumen Laporan Khusus (Lapsus) Nomor: 001/PGN/SPPG-PANGAUBAΝΙΧ/2025.
Melansir dari laman resmi Badan Gizi Nasional, Dalam laporan itu disebutkan, bahwa insiden terjadi pada Jumat, 31 Oktober 2025 pukul 18.30 WIB.
Saat itu, Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Mochamad Cakra Aji Saputra, sedang memproses approval transaksi melalui sistem BNI Direct.
Secara tiba-tiba sistem memunculkan perintah untuk mengganti kata sandi. Menindaklanjuti hal tersebut, Mochamad Cakra lalu menghubungi layanan live chat BNI melalui situs resmi.
Setelah itu, ia dihubungi seseorang yang mengaku sebagai pihak dari bank, dan memberikan suatu tautan untuk mengganti password dengan alasan keamanan.