nasional

Menkeu Purbaya Tolak Baju Bekas Impor dan Tegaskan Dukungan pada UMKM Lokal: Kita Nggak Kalah dari Produk Impor

Minggu, 23 November 2025 | 17:39 WIB
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang mengenakan jaket buatan UMKM lokal (Tiktok/@purbayayudhis)

RADARDEPOK.COM - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, kembali menegaskan sikap tegas pemerintah terhadap maraknya perdagangan pakaian bekas impor atau thrifting yang masuk secara ilegal ke Indonesia.

Menurut Purbaya, aktivitas jual beli barang bekas impor tetap merupakan pelanggaran hukum dan pemerintah berkomitmen penuh untuk membersihkan peredarannya dari pasar nasional.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam beberapa kesempatan, termasuk saat menjawab pertanyaan media terkait maraknya permintaan pedagang thrifting agar aktivitas mereka dilegalkan.

Baca Juga: Wakil Kepala BGN Pastikan Santri Pesantren Dapat MBG

Purbaya menegaskan bahwa barang bekas impor tetap dilarang, apa pun bentuk skemanya, karena statusnya jelas sebagai barang ilegal yang merugikan industri lokal.

Selain menolak thrifting, Purbaya secara konsisten menunjukkan dukungan kuat terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ia menilai bahwa UMKM Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dibandingkan produk-produk impor.

Baca Juga: Ayam Goreng Kipas Sambal Bawang Garingnya Bikin Nagih Cocok Buat Bekal Sekolah

Sikap ini terlihat dari unggahan akun TikTok resminya, @purbayayudhis, pada 23 November 2025, di mana ia tampil mengenakan jaket varsity custom buatan UMKM Kabupaten Bogor.

Jaket tersebut dibuat oleh anak-anak muda lokal, lengkap dengan logo “8%” dan lambang keris, sementara di bagian punggung tertera tulisan “8 Dream”.

Dalam unggahannya, Purbaya menyampaikan pesan motivasi yang kuat bagi para pelaku UMKM.

UMKM gacorlah. UMKM maju terus, jangan patah semangat. Kita kalahkan produk-produk asing. Jangan takut, kita nggak kalah dari produk impor.”

Baca Juga: Liga Nusantara Mini Soccer Surabaya : Emang Jago! KSMI Jawa Barat Cukur Banten 4-0

Ungkapan tersebut sekaligus menjadi dorongan agar masyarakat lebih bangga menggunakan produk buatan lokal, serta ajakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.***

Tags

Terkini