RADARDEPOK.COM - Saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/11/202), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berpesan saat menggagalkan masuknya 40,4 ton beras ilegal di Batam, harus menjaga para petani yang saat ini sedang semangat menanam padi.
Menurutnya, jika semangat petani menurun akan berdampak besar pada penurunan produksi beras dalam negeri, apalagi pemerintah sedang berpacu dalam swasembada pangan di tahun 2025 ini.
"Tanggung jawab kita semua menjaga kesejahteraan petani kita. Karena kalau mereka ada demotivasi bisa jadi produksi turun lagi, Karena kalau mereka tidak percaya kita, itu bisa berdampak besar terhadap negara. Sekali lagi ini kita harus jaga," Ujarnya.
Mentan Amran juga menegaskan bukan soal jumlah beras ilegal semata, tapi harus bener-benar menjaga semangat petani saat menanam padi, yang saat ini motivasinya sangat luar biasa
"Jadi perlu kami sampaikan, bukan nilai 40 tonnya, tetapi yang kita harus jaga adalah semangat petani kita untuk tanam, sekarang ini motivasinya luar biasa untuk berproduksi," ucapnya.
Ia juga menjelaskan sebagai upaya pemerintah dalam mendorong dan mempermudah para petani, maka diterbitkanlah 19 regulasi dalam bentuk perpres dan impres.
Baca Juga: Bukan Kehadiran di Kantor yang Tingkatkan Produktivitas ASN, Ini Kata KDM
Berbagai kebijakan dari pemerintah, diantaranya pertama dalam sejarah harga pupuk turun 20 persen dan volume ditambah dua kali lipat.
Kemudian pemerintah juga memberikan bantuan anggaran, benih, serta bantuan alat mesin pertanian, sehingga para petani bersemangat untuk menanam padi.
Mentan Amran juga menyampaikan apresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, diantarnya Pangdam Kepri, Kapolda Kepri, Gubernur Kepri, Wali Kota Batam, serta Dandim Batam yang telah bergerak cepat mengamankan 40,4 beras ilegal di Batam.
Baca Juga: Jabar Berinovasi, Wagub Jabar Erwan Ungkap Keterbukaan Informasi Jadi Fokus di Uji Publik KIP 2025
Laporan tersebut masuk melalui kanal Lapor Pak Amran pada Senin Malam (24/11/2025) setelah maghrib.
Saat pengamaan tersebut, tidak hanya beras yang ditemukan, tapi juga ada gula pasir sebanyak 4,5 ton, lalu ada sebanyak 2,04 ton minyak goreng.