“Kalau anak-anak pakai baju Pramuka, jangan belajar di kelas. Mereka harus berada di luar kelas,” tegasnya.
Dedi juga menyoroti pola makan generasi muda yang menurutnya semakin tidak sehat. Ia menyesalkan banyak anak tidak lagi bisa memasak makanan tradisional dasar seperti sayur asem, sambal, menanak nasi, atau ngeliwet.
Sebaliknya, anak-anak lebih memilih makanan cepat saji dan minuman manis berkemasan.
Menurut Dedi, gaya hidup ini membawa dampak serius seperti gagal ginjal di usia muda bahkan mengalami diabetes di usia 20 tahun.
Baca Juga: Kerusakan Belum Pulih, Pemerintah Sumbar Perpanjang Status Darurat Bencana Hingga 22 Desember 2025
“Kalau anak-anak kita mengonsumsi makanan kelas rendahan, umurnya terbatas, penyakitnya banyak,” ujarnya.***