Minggu, 21 Desember 2025

Dedi Mulyadi Tekankan Pentingnya Pendidikan di Ruang Terbuka: Enggak Usah Lagi Ajarin Anak Pakai HP

- Rabu, 10 Desember 2025 | 12:15 WIB
Pidato Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 Tingkat Provinsi Jawa Barat tentang pendidikan siswa (Tangkapan layar Youtube Humas Jabar)
Pidato Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 Tingkat Provinsi Jawa Barat tentang pendidikan siswa (Tangkapan layar Youtube Humas Jabar)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti pentingnya pendidikan berbasis aktivitas luar ruang bagi anak-anak sekolah.

Menurutnya, kurikulum saat ini tidak lagi perlu fokus mengajarkan anak menggunakan HP, karena generasi muda sudah jauh lebih mahir dalam teknologi dibandingkan para pendidik.

Pernyataan ini ia sampaikan saat memberikan pidato pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 Tingkat Provinsi Jawa Barat, Selasa (9/12/2025).

Dalam pidatonya, Dedi menegaskan bahwa pembelajaran mengenai penggunaan gadget seperti HP dan laptop sudah tidak relevan menjadi prioritas.

Baca Juga: Remaja di Depok Tewas Ditembak Polisi : Sempat Dirawat Empat Bulan, Pelaku Patsus di Propam Polda Metro Jaya

Anak-anak kita lebih pintar dari kita. Enggak usah diajarin menggunakan HP atau laptop,” ujarnya.

Ia menilai bahwa anak-anak zaman sekarang justru membutuhkan pembelajaran yang mengasah karakter, kemandirian, dan kemampuan hidup sehari-hari, bukan sekadar pelajaran teknologi dasar.

Dedi mendorong sekolah mulai mengembangkan kurikulum yang memanfaatkan ruang terbuka alam sebagai bagian penting dari proses belajar.

Baca Juga: Bupati Aceh Selatan Pergi Umrah Saat Bencana Banjir Dinonaktifkan

Yang harus diajarin anak-anak kita hari ini adalah kembali sekolah, bukan hanya ruang kelas yang digunakan, tetapi ruang alam terbuka sebagai basic pembentukan pendidikan,” jelasnya.

Menurutnya, interaksi dengan lingkungan akan membentuk karakter dan pemahaman yang lebih kuat tentang kehidupan dan tanggung jawab sosial.

Dedi juga menyoroti kegiatan Pramuka yang menurutnya kini terlalu sering dilakukan di dalam kelas.

Padahal, Pramuka awalnya dirancang untuk melatih kemandirian, kecakapan hidup, serta kepedulian terhadap lingkungan.

Baca Juga: Pasca Dihantam Banjir dan Longsor, Urut Cimande Jadi Alternatif Pengobatan di Sumatra

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: YouTube Humas Jabar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X