Para mentor itu kemudian diminta melatih anggota di kabupaten masing-masing. Setelah itu, ada tahapan latihan dengan menghadirkan 4 ribu orang Banser ke Sidoarjo. Lalu, tahapan akhir melatih seluruh anggota Banser yang terlibat.
Baca Juga: Intip Aktifitas DPC SGI Kota Depok : Berdayakan UMKM, Kejar 50 Persen Suara untuk Ganjar Pranowo
Denny seniman serbabisa. Setelah matang di tari, karier menyanyinya juga melejit saat merilis single Jalan-Jalan Sore pada akhir 1980-an. Dia juga sempat menjajal film dan sinetron.
Sebagai koreografer, pria kelahiran Jakarta 60 tahun silam itu selama ini lebih banyak menangani koreografi untuk usia yang spesifik. Entah pelajar maupun ibu-ibu atau bapak-bapak.
Tapi, tidak demikian halnya dengan acara di NU ini. ”Wow membuat saya pusing. Tetapi, saya mendapatkan inspirasi,” tuturnya.
Baca Juga: Upaya Tri Handayani Tepis Mitos Tanaman Kantong Semar Bisa Bergerak
Saat paparan persiapan di kantor PBNU pekan lalu itu, Denny benar-benar menutup rapat gerakan-gerakan yang akan ditampilkan nanti. Itu agar bisa memberikan kejutan di hari H.
Denny menuturkan, dalam segmen pertunjukan kolosal nanti, tema yang diusung Persatuan dan Kesatuan Adalah Kekuatan. Aktor film Tari Kejang dan Benci Disko itu mengatakan, sejatinya yang akan ditampilkan bukan tarian. Melainkan sebuah gerakan kolosal. Hanya, karena penampilan tersebut bagian dari pertunjukan, tetap harus ada unsur entertainment-nya. Kemudian juga tetap harus ada napas Islam-nya.
Gerakan yang dibawakan dalam pertunjukan kolosal itu sejatinya adalah yel-yel yang khas dibawakan Banser. Tetapi, ada gerakan-gerakan baru yang dibuat secara khusus. Kemudian ditambah paduan musik yang diciptakan secara khusus pula.
Baca Juga: Waspada Musim Penghujan, Begini Tips Jaga Kesehatan ala Puskesmas radar
Dia menambahkan, persiapan tampil sudah 100 persen. Tinggal satu kali latihan bersama-sama yang diikuti 12 ribu Banser. Latihan pemungkas tersebut rencananya digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, hari ini (6/2) mulai pukul 10 pagi sampai sore.
Denny tidak hanya menangani pertunjukan terkait dengan Banser. Ada segmen yang melibatkan koreografi ibu-ibu. Kemudian juga ada yang dari kalangan remaja NU. Untuk koreografi, selain personel Banser itu, kebanyakan dilakukan dari tribun stadion.
Semuanya tentu menghadirkan tantangan sendiri-sendiri. Tapi, Denny menghadapinya dengan antusias. ”Saya berterima kasih kepada NU karena sudah diberi kesempatan di momen spesial ini. Selama ini, saya fans NU karena kiprah dan kehadiran NU membuat saya merasa nyaman, khususnya sebagai seniman,” ujarnya.(JPC)
Artikel Terkait
Upaya Tri Handayani Tepis Mitos Tanaman Kantong Semar Bisa Bergerak
Radar Depok Jelajah Kupang, NTT (3-Habis) : Meting jadi Penghadang Sekaligus Penyelamat Intaian Buaya
Intip Aktifitas DPC SGI Kota Depok : Berdayakan UMKM, Kejar 50 Persen Suara untuk Ganjar Pranowo
Intip Serunya Keluarga Besar RT2/5 Curug di Anyer : Liburan Dikemas Ibadah, Santuni 14 Anak Yatim
Untuk Penyintas Keluarga Retak : Broken Home Bukan Berarti Broken Dream