Senin, 22 Desember 2025

Upaya Tri Handayani Tepis Mitos Tanaman Kantong Semar Bisa Bergerak

- Jumat, 3 Februari 2023 | 11:05 WIB
IKHTIAR PANJANG: Tri Handayani di Wahana Edukasi Nepenthes, Kebun Raya Bogor (11/1). Dia keluar masuk hutan untuk melengkapi koleksi Nepenthes.  (MIFTAHULHAYAT/JAWA POS)
IKHTIAR PANJANG: Tri Handayani di Wahana Edukasi Nepenthes, Kebun Raya Bogor (11/1). Dia keluar masuk hutan untuk melengkapi koleksi Nepenthes. (MIFTAHULHAYAT/JAWA POS)

Hidupkan Koleksi TanamanMonster” di Kebun Raya Bogor  

Untuk menambah koleksi, Tri Handayani dua tahun keliling hutan-hutan Kalimantan berburu tanaman kantong semar. Meski ada beragam tanaman karnivor di Wahana Edukasi Nepenthes Kebun Raya Bogor, yang ”dimangsa” hanya hewan-hewan kecil.

HILMI SETIAWANKota Bogor

HATI-HATI dengan wahana baru di Kebun Raya Bogor ini. Penuh ”monster”. Jika tidak hati-hati, siap-siap dilahap tanaman di sudut sini. Bisa juga terpeleset, kecebur, hingga membusuk di dalam kantong daun tanaman di sudut lain lagi.

Hehehe tenaaang…tidak sehoror itu kok. Meski memang Wahana Edukasi Nepenthes Kebun Raya Bogor tersebut berisi beragam tanaman karnivor alias pemakan daging.

Nepenthes umum dikenal sebagai kantong semar. Tapi, para pengunjung wahana yang dikenalkan ke publik oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pada awal Desember tahun lalu itu aman dari berbagai kemungkinan risiko fatal karena ukuran dari tanaman-tanamannya tidak ekstrem.

Peneliti di Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan Organisasi Riset (OR) Hayati dan Lingkungan BRIN Tri Handayani mengatakan, Nepenthes dan kawan-kawannya hanya ”memangsa” hewan-hewan kecil. ”Paling sering semut yang ditemukan terjebak di kantong daun Nepenthes,” kata Tri saat ditemui Jawa Pos di wahana tersebut bulan lalu (11/1).

Tri yang aktif terlibat dalam pelestarian beragam kantong semar di wahana itu memberi contoh Venus flytrap (Dionaea muscipula). Tanaman yang didatangkan dari Australia itu ukurannya tidak sebesar seperti di film Little Shop of Horrors lansiran 1986. Begitu pun ukuran kantong semarnya.

Tanaman-tanaman karnivor itu ditata dengan rapi di wahana seluas 20 x 10 meter tersebut. Dengan ornamen-ornamen khusus supaya menyerupai habitat aslinya. Ada yang ditempelkan di lumut. Ditanam di pasir. Ada juga yang berada di tengah-tengah kolam.

Hewan dengan ukuran lebih besar ketimbang semut, lanjut Tri, seperti laba-laba atau lebah bisa juga terpeleset masuk kantong semar. Lalu jadi santapan tanaman khas Indonesia itu.

Di Kebun Raya Bogor, Nepenthes sejatinya sudah jadi koleksi Kebun Raya Bogor cukup lama. ”Ada buletin keluaran 1928 yang mencatat atau mengidentifikasi koleksi Nepenthes ampullaria di Kebun Raya Bogor,” katanya.

Tri sendiri bergabung dengan Kebun Raya Bogor sejak 1993. Kebun tersebut sebelumnya di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Waktu itu belum seperti sekarang koleksi Nepenthes-nya.

Itu terjadi karena tidak ada peneliti yang menanganinya. Upaya untuk memiliki koleksi kantong semar kemudian mulai digarap. Diawali dengan mencari formula media tanam yang tepat. ”Saat itu ada satu jenis Nepenthes rafflesiana. Tapi, kondisinya hidup enggan, mati tak mau,” ujarnya mengenang.

Berdasar publikasi dari LIPI, yang sekarang gabung ke BRIN, di seluruh dunia ada 87 jenis kantong semar. Semuanya dikategorikan langka menurut International Union for The Conservation of Nature and Natural Resource (IUCN) dan World Conservation Monitoring Center (WCMC).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X