RADARDEPOK.COM - gempa dahsyat di Turki dan Syria mengundang empati dunia. Pemerintah RI juga siap membantu. komitmen itu disampaikan Wapres KH Ma’ruf Amin saat kunjungan kerja di proyek smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, kemarin (7/2).
Ma’ruf mengatakan, semua negara tentu memiliki komitmen untuk saling membantu. Khususnya ketika ada negara yang mengalami musibah atau bencana yang cukup besar. ’’Turki itu, dulu ketika ada tsunami di Aceh, juga paling awal ikut membantu,’’ katanya.
Menurut Ma’ruf, di momen resepsi puncak Satu Abad NU di Kabupaten Sidoarjo, dirinya sudah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Intinya, membahas pengiriman bantuan ke Turki secepatnya. ’’Semua ini bagian dari tanggung jawab internasional kita,’’ katanya.
Dunia mesti harus saling membantu. Tradisi kemanusiaan antarnegara perlu terus ditingkatkan. Di Indonesia, nanti pengiriman bantuan juga bisa melibatkan lembaga sosial seperti Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga lainnya.
Sementara itu, Ketua Baznas RI Noor Achmad mengungkapkan, pihaknya turut berdukacita yang mendalam atas musibah gempa dahsyat di Turki dan Syria. Sebagai bentuk misi kemanusiaan dan meringankan beban para korban, Baznas segera mengirimkan bantuan. Termasuk menurunkan tim disaster yang berpengalaman. ’’Diharapkan 3–4 hari ke depan, tim ini sudah bisa berangkat ke sana (Turki),’’ ungkapnya.
Beberapa bantuan itu berupa bahan pokok, selimut, dan obat-obatan. Pada tahap awal, bantuan yang dikirimkan kurang lebih senilai Rp 1 miliar. Namun, pihaknya juga akan terus menggalang bantuan hingga sebulan ke depan. Termasuk melibatkan seluruh Baznas di tingkat kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia. ’’Diharapkan, penggalangan bantuan ini bisa mencapai Rp 10 miliar. Dana ini nantinya diharapkan bisa digunakan untuk recovery di sana,’’ terangnya.
Agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran, Noor Achmad meminta kepada tim yang ditugaskan ke Turki untuk berkoordinasi dengan pihak kedutaan di Turki. Selain itu, berkoordinasi dengan para mahasiswa asal Indonesia yang sedang belajar di Turki. ’’Tim juga harus belajar dan mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan para korban,’’ jelasnya.
Ketua World Zakat and Waqf Forum (WZWF) Zainulbahar Noor mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada semua organisasi zakat dan wakaf di 41 negara untuk memberikan bantuan. Termasuk kepada semua organisasi dunia agar memberikan perhatian dan bantuan kepada semua yang menderita di Turki dan Syria. ’’gempa bumi ini salah satu yang terbesar di Turki dan saya kira juga di seluruh dunia,’’ ujarnya.
Sepuluh WNI Ikut Jadi Korban
SEMENTARA itu, hingga kemarin (7/2) jumlah WNI terdampak gempa bumi Turki bertambah menjadi 10 orang. Empat orang di antaranya telah ditangani di rumah sakit setempat. Satu orang di Kahramanmaras dan tiga orang di Hatay. Adapun enam lainnya akan dievakuasi ke rumah sakit di Ankara lantaran tak dapat tertampung di rumah sakit di Hatay.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Teuku Faizasyah mengatakan, situasi di wilayah gempa sangat dinamis. Karena itu, pantauan terhadap WNI yang berada di wilayah terdampak terus dilakukan. KBRI Ankara pun secara berkala melaporkan perkembangan yang terjadi kepada Menlu RI Retno Marsudi.
”Empat tim KBRI Ankara yang dipimpin langsung oleh Pak Dubes Lalu Muhammad Iqbal sedang menuju lokasi gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari lima titik,” ujarnya dalam temu media di Jakarta kemarin.
Lima titik tersebut meliputi Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Diyarbakir. Kelimanya diketahui menjadi wilayah paling terdampak gempa bumi yang terjadi Senin (6/2) dini hari tersebut. Selain mengevakuasi para WNI, Dubes Iqbal membawa satu kontainer berisi bahan makanan untuk diserahkan melalui Bulan Sabit Merah Turki (Kizilay) di Kota Gaziantep.
Bantuan tersebut merupakan tahap awal yang disalurkan Pemerintah Indonesia. Untuk bantuan selanjutnya, Faiza menyebut tengah dibahas di Jakarta oleh kementerian/lembaga terkait. Termasuk mengoordinasi bantuan dari masyarakat yang berempati memberikan bantuan kemanusiaan.
Tak hanya berdampak di lima wilayah di Turki Selatan, gempa berskala 7,8 SR itu juga mengguncang negara sekitarnya. Salah satunya, Syria. Faiza mengatakan, KBRI Damaskus telah mengirimkan tim menuju Aleppo dan Hama. Tujuannya, memastikan ada tidaknya WNI yang menjadi korban.
Artikel Terkait
Status Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Tertabrak Pajero Akhirnya Dicabut
Jelang HPN, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto minta Wartawan harus Netral
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Minta Nahdliyin Tak Mudah Terbawa Arus
Warung-Bale di Citepus Palabuhanratu Porak Poranda Diterjang Gelombang Pasang
Jalani Pemeriksaan Kejiwaan, Ibu Muda di Jambi yang Lecehkan 17 Anak Dibawa ke RSJD
Polri Bersama Ditjen Pemasyarakatan Bongkar Dapur Pembuatan Ekstasi di Johar Baru, Ini Hasilnya