RADARDEPOK.COM - Gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK yang melanda berbagai sektor industri di Jawa Barat memunculkan kekhawatiran baru di tengah ketidakpastian ekonomi pascapandemi.
Anggota DPRD Jawa Barat dari Dapil VIII (Depok-Bekasi), Elly Farida menyebut, kondisi ini sebagai "ancaman nyata" yang perlu segera diantisipasi semua pemangku kepentingan melalui pendekatan kolaboratif dan solutif.
Saat ini, Elly Farida mencoba melawan badai PHK yang terjadi melalui ekonomi kreatif, yang pasti membutuhkan perhatian dari pemerintah.
Baca Juga: Sapa Warga Kalibaru Depok, Pradi Supriatna Dorong Peningkatan Potensi Situ Cilodong
Hal ini ditujukan agar mereka memiliki keterampilan, sehingga tidak berpotensi menjadi pengangguran yang tak memiliki penghasilan, lalu berujung pada aksi kriminalitas demi memenuhi kebutuhan hidup.
Elly Farida mengungkapkan, banyak perusahaan terutama di wilayah industri seperti Bekasi dan Bandung yang telah menutup usahanya akibat tekanan ekonomi global dan regional.
Hal itu berdampak langsung pada meningkatnya jumlah pengangguran, serta memicu kekhawatiran meningkatnya angka kriminalitas akibat tekanan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Reses Anggota DPRD Hamzah, Bahas Pembangunan Posyandu hingga Beasiswa Sarjana Bagi Warga Depok
“Kita ngeri-ngeri sedap melihat fenomena ini. PHK massal ini bukan sekadar urusan tenaga kerja, tapi menyangkut stabilitas sosial. Kalau tidak diantisipasi, akan memunculkan masalah-masalah baru,” kata Elly Farida kepada Radar Depok.
Sebagai bagian dari Komisi V DPRD Jawa Barat yang bermitra dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Dinas Tenaga Kerja, Elly Farida menekankan, pentingnya pelatihan vokasi dan dukungan kewirausahaan sebagai solusi jangka menengah dan panjang.
Menurut Elly Farida, program pelatihan kerja berbasis keterampilan seperti kuliner, barista, fashion, hingga pertanian yang digagas Disnakertrans sudah menunjukkan dampak positif di beberapa wilayah.
“Ada pelatihan intensif, ada modal usaha, bahan baku, sampai pembekalan mental. Tapi kita butuh sinergi lebih luas, termasuk dari dunia usaha dan komunitas-komunitas lokal,” ujar Elly Farida.
Elly Farida juga menyoroti potensi besar Kota Depok sebagai pusat ekonomi kreatif dan niaga, terutama dengan geliat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta komunitas perempuan, penyintas KDRT, dan disabilitas yang tergabung dalam program Wirausaha Baru (WUB).
“Depok ini kota yang tidak pernah tidur. Dari dini hari sampai malam, roda ekonomi terus berputar. Kuliner, fashion, jasa. Semua bergerak. Ini peluang besar yang harus digarap serius,” ujar Elly Farida.
Artikel Terkait
Bumi Wiyata Depok Didemo Lagi, Wamenaker Minta Kelonggaran Dedi Mulyadi Soal Wisuda Boleh di Hotel
Pemkot Depok Efisiensi Anggaran Rp126 Miliar, Tekan Belanja Perjalanan Dinas hingga Alat Tulis Kantor
Tip Top Depok Dituding Lakukan PHK Sepihak, Perusahaan Sebut Pegawai Melanggar Perjanjian Kerja
13 Tewas Akibat Pemusnahan Material Militer, Korban Sipil Diduga Cari Logam Bekas Amunisi TNI
Polres Depok Bikin CFD Makin Kondusif
Puluhan Bocah SD Tawuran di Depok Dibina, Buat Perjanjian Tertulis
Ormas Depok Siap Dimiliterkan Dedi Mulyadi, Sentil Minta Premanisme di Pemerintahan juga Dibenahi