RADARDEPOK.COM – Rapat evaluasi haji 2023 antara Komisi VIII DPR dengan Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta kemarin (18/9) mengungkap banyak hal.
Diantaranya adalah jumlah petugas haji tahun depan bakal berkurang cukup banyak dibandingkan dengan tahun ini.
Meskipun begitu pemerintah tetap memberikan kuota prioritas untuk jemaah lansia. Fakta pengurangan jumlah petugas haji itu disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Baca Juga: Pendaftaran PPPK di Depok Diundur, Kuota 100 Penerimaan Dikurangi Jadi 86 Lowongan
’’Kuota petugas haji kita 4.200 di 2023. Tahun depan dikasih kuota petugas 2.000 saja. Kita belum tahu apa dasarnya,’’ kata Yaqut. Dia mengatakan pengurangan kuota petugas haji itu berpotensi jadi masalah tersendiri.
Pasalnya Yaqut mengatakan tahun depan kuota Indonesia tetap di angka 221 ribu. Dia menjelaskan sejatinya kemarin menggelar rapat dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi soal kuota petugas haji itu.
Tetapi rapat tersebut ditunda, karena ada rapat dengan Komisi VIII DPR. Rencananya rapat dengan pihak Saudi itu dijadwal ulang hari ini secara virtual.
Baca Juga: Anies Baswedan Diskusi Bareng 11 Pemred Radar Bogor Grup, Forum Sampaikan 10 Poin Aspirasi
Dia mengatakan keberadaan petugas haji yang proporsional masih cukup penting. Pasalnya tahun depan pemerintah tetap memberikan kuota prioritas kepada kelompok jemaah lansia.
Pasalnya saat ini masih ada sekitar 590 ribu calon jemaah haji lansia di daftar tunggu atau waiting list. Sementara itu haji tahun depan saja, diperkirakan ada 45 ribuan jemaah lansia.
Yaqut menuturkan ada beberapa aspek pelayanan haji 2023 yang jadi catatan. Diantaranya adalah pada layanan penerbangan, masih ditemukan berbagai persoalan.
Baca Juga: Puluhan Siswa di Depok Terjangkit Wabah Cacar Air, Sekolah Diliburkan
Seperti perubahan jadwal atau delayed serta perubahan kapasitas pesawat. Dampak dari perubahan kapasitas pesawat itu, terjadi perubahan atau pergeseran jemaah dari satu kloter ke kloter lainnya.
Terkait dengan pesoalan di Armuzna, khususnya keterlambatan jemputan bus di Mudzalifah dan pendistribusian makanan di Mina, Yaqut mengatakan sudah mendapatkan hasil investigasi dari KPK-nya Arab Saudi.
Hasilnya KPK-nya Arab Saudi menemukan sejumlah kekurangan pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh pihak ketiga atau masyarikh.
Artikel Terkait
Siapa Suka Kuliner Enak Nusantara? Ini Dia Gado gado Depok yang bikin Ngiler, Tunggu Apa Lagi!
Tempat Pancake Duren yang Legit di Depok, Nomor 5 Paling Tenar di Kalangan Pecinta Kuliner Duren
5 Tempat Wisata Kuliner Depok paling Terkenal, dari Makanan Pedas sampe Jajanan Sekolah ada, cocok buat Ngemil
7 Tempat Wisata Kuliner di Margonda Depok Paling Hits, Cocok juga buat Hangout
Sambal Spesial OMG Siap Manjakan Lidah Pecinta Kuliner di Depok
Tahu Bakso Margonda jadi Souvenir Kuliner Baksos Kodam Jaya di Kota Depok : Menuju Oleh Oleh Baru Khas Depok
4 Kuliner Depok Kekinian, Makanan Viral yang Wajib Kamu Coba