Polemik Peretasan Data DPT KPU RI oleh Hacker Jimbo, CISSReC Pastikan Jimbo Retas DPT Asli

 Baca Juga: Keren! Bromo Dinobatkan sebagai Taman Nasional Paling Indah Ketiga di Dunia

Pratama menambahkan, sejauh ini kesadaran terhadap keamanan siber dari lembaga pemerintahan di Indonesia sudah cukup baik, karena mereka sudah menggunakan perangkat pengawas serta pengaman dari serangan siber yang akan terjadi.

Akan tetapi, masih ada catatan  yang perlu lebih diperhatikan.  Yaitu edukasi terhadap pegawai atau karyawan di lembaga dan perusahaan terkait.  Karena kelalaian dari pegawai atau karyawan baik dari internal lembaga pemerintahan atau vendor yang menyediakan produk dan jasa kepada lembaga pemerintahan terhadap aspek keamanan siber,  dapat menjadi pintu masuk terhadap kejadian serangan siber.

Karena serangan siber yang selama ini terjadi,  baik di berbagai sektor tidak selalu dikarenakan lemahnya sistem keamanan siber. Akan tetapi  karena masih  banyak titik masuk yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk masuk ke sistem  targetnya,  seperti serangan phising, social engineering, pengunduhan berkas yang mengandung exploit serta dari USB dan perangkat penyimpanan eksternal yang dihubungkan ke server.

Baca Juga: Bisnis Expo Sekolah Alam School of Universe 2023 di Depok : Membangun Semangat Kewirausahaan Siswa

“ Oleh karena itu, meskipun sistem keamanan siber yang dimiliki oleh sebuah institusi sudah menggunakan sistem yang paling mutakhir dan paling canggih, namun edukasi serta awareness dari karyawan masih rendah, maka secara keseluruhan sistem keamanan suatu institusi akan dianggap kurang kuat dan atau kurang mumpuni karena masih memiliki celah untuk masuknya sebuah serangan,” tutup dia.***