Baca Juga: Durasi Debat Capres 120 Menit, Polisi Tutup Jalan Depan Gedung KPU Besok
Shinta menegaskan bahwa Apindo telah secara konsisten menyusun Roadmap Perekonomian sejak tahun 2004 sebagai kontribusi dunia usaha bagi kepemimpinan nasional.
Peta jalan juga dimaksudkan untuk mengawal transformasi ekonomi yang fundamental bagi Indonesia dalam mengatasi berbagai kendala pertumbuhan ekonomi, khususnya di tengah situasi global yang menantang.
”Antara lain dengan menitikberatkan pada investasi yang dapat meningkatkan produktivitas, daya saing, dan diversifikasi sumber pertumbuhan,” ujar Shinta, di Jakarta, kemarin (11/12).
Baca Juga: Tingkat Kepercayaan pada KPK Turun, Langgar 3 Pasal Dewas Segera Putus Pelanggaran Etik Firli
Shinta menambahkan, Indonesia masih menghadapi tantangan ekonomi makro dan krisis multidimensi, di mana kinerja perekonomian Indonesia cukup baik namun belum memadai untuk menunjang iklim bisnis yang inklusif serta berkelanjutan.
”Karena itu, Roadmap Perekonomian Apindo juga menjadi semacam guideline bagi pemerintahan baru dalam agenda transformasi perekonomian, penciptaan sense keberlanjutan, serta reformasi struktural secara sektoral dan lintas sektoral. Sekaligus sebagai respon dunia usaha terhadap dinamika dan tren ekonomi serta bisnis global, ” tambah Shinta.
Ketua Dewan Pakar Apindo Mari Elka Pangestu yang juga menjadi koordinator penyusunan Roadmap Perekonomian Apindo menerangkan prioritas kebijakan dalam peta jalan tersebut.
Baca Juga: Berobat Hanya Pakai KTP, Ini Kesaksian Warga Depok : Program UHC Dirasakan Manfaatnya
Sebanyak 5 Prioritas Kebijakan Roadmap Apindo di antaranya, pertama, perbaikan kepastian hukum dan kebijakan serta kelembagaan, dan koordinasi dalam implementasi kebijakan.
Kedua, kebijakan terkait peran teknologi dan SDM untuk mendukung produktivitas yang diperlukan untuk transformasi ekonomi.
Selanjutnya, ketiga, kebijakan industri, perdagangan, investasi dan persaingan yang sehat (level playing field).
Baca Juga: Bela Rakyat Kecil, PKS Tolak Biaya Haji 2024 : Ini Penjelasan Imam Budi Hartono
Keempat, adopsi konsep berkelanjutan yang mengharuskan perusahaan memenuhi standar ESG (Environment, Social and Governance) untuk mengembangkan industri hijau.
”Terakhir, kelima, perbaikan infrastruktur terkaittransportasi, konektivitas dan logistik, transisi sektor energi, dan prasarana digital yang efisien dan efektif,” papar Mari Elka.
Artikel Terkait
Ganjar - Mahfud Pastikan Industri Sawit Sejahterakan Petani
Buat Kamu yang Berencana Mendaki dan Camping ke Gunung Salak Sebaiknya di Cancel, ini Penjelasan PVMBG
Satu Dekade Sujud, Caleg DPRD Kabupaten Bogor Junsam Minta Relawan Solid dan Kompak
Posting Peresmian Skybridge Bojonggede Ketimbang ke Parung Panjang, Iwan Setiawan Diulti Netizen: Sabar, Bupatinya lagi buat Konten Peresmian dulu...
Puluhan Ibu Hamil di Kelurahan Jatijajar dapat Bantuan Pangan Segar, Cegah Kelahiran Balita Stunting
Kecerdasan Artifisial Paling Populer Tahun ini, Kok Bisa? Ini Faktanya
Pesta Kembang Api Terbesar! 16 Tempat Seru Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta