Minggu, 21 Desember 2025

Hasil Simulasi Radar Depok Disebut Pakar Politik Masih Dinamis, Pakar Lain Bilang Ini

- Kamis, 4 Januari 2024 | 07:50 WIB
Pakar Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, Direktur Puskapol FISIP UI Aditya Perdana (RADAR DEPOK)
Pakar Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, Direktur Puskapol FISIP UI Aditya Perdana (RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Terjadinya perubahan dinamika politik di Kota Depok cukup mengejutkan berbagai Partai Politik (Parpol). Sebab, hal diluar dugaan ini cukup merubah peta politik yang sudah bertahun-tahun dipupuk Parpol.

Berdasarkan Simulasi Pemilu 2024 yang dilakukan Radar Depok, kedudukan partai penguasa yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil diduduki Partai Golkar.

Tentunya, hal ini sangat dinamis dan dapat berubah dalam waktu sebulan kedepan hingga waktu pencoblosan sebenarnya dilaksanakan.

Baca Juga: Hasil Simulasi Radar Depok di Dapil Neraka Kota Depok Petahana dan Pendatang Baru Tarik-tarikan Suara, Cek Segera!

Koordinator Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP UI, Aditya Perdana mengungkapkan, hasil simulasi Pemilu 2024 Radar Depok masih dapat berubah. Apalagi, simulasi dan survei merupakan hal yang berbeda.

“Ini masih dinamis, dan masih bisa berubah. Secara positif, saya apresiasi Radar Depok yang sudah melakukan Simulasi Pemilu 2024 yang sekaligus membantu KPU Kota Depok dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat,” jelas Aditya Perdana kepada Radar Depok, Rabu (2/1).

Menurut Aditya Perdana, hasil simulasi itu sekaligus memberikan kejutan kepada PKS, Partai Gerindra dan PDI Perjuangan sebagai partai yang berhasil memperoleh raihan suara terbanyak dalam Pileg 2019 di Kota Depok.

Baca Juga: Hasil Simulasi Radar Depok: Wajah Baru Dominasi di Dapil 5, Satu Petahana Sulit Digoyang

“Mudah-mudahan ini menjadi hal yang baik untuk Partai Golkar, tapi sekali lagi ini masih sangat dinamis dan berubah. Partai lain masih punya waktu sebulan untuk memperbaiki kerja politik,” ujar Aditya Perdana.

Aditya Perdana menilai, perolehan PKS cenderung kuat di Kota Depok. Mengingat, partai penguasa itu sudah berkali-kali menang di wilayah tersebut. Bahkan, sulit untuk dikalahkan.

“PKS relatif kuat karena sudah lama, termasuk mungkin ya bisa jadi terpengaruh dengan Pilpres, bisa jadi juga tidak berpengaruh. Sekali lagi, hasil ini sangat dinamis,” kata Aditya Perdana.

Baca Juga: Prakiraan Ancaman Siber di 2024: CISSReC Sebut Ancaman Paling Besar adalah Seluruh Negara Lakukan Operasi Siber Demi Keuntungan Geopolitik

Pakar Politik Al Azhar, Ujang Komarudin menerangkan, analisis pergeseran ini, terjadi karena masyarakat Kota Depok merasa jenuh dan bosan dengan kurangnya perubahan dan perbaikan selama ini. Sehingga, kursi partai penguasa berhasil digoyang partai lain.

"Selama lima tahun terakhir, warga Depok tidak merasakan dampak pembangunan yang signifikan dari pemerintah yang dipimpin oleh PKS," ujar Ujang Komarudin.

Ujang Komarudin menjelaskan, Masyarakat Kota Depok mencari partai baru yang dapat memperjuangkan aspirasi mereka, karena selama ini banyak kesalahan yang dilakukan PKS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X