"Terkait dengan para pelaku penganiayaan, pihak Rutan Depok telah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Kami mendukung segala upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap para pelaku dan kami siap membantu polisi untuk mengusut tuntas aksi penganiayaan yang menyebabkan kematian RA tersebut. Kami akan serahkan semua barang bukti, termasuk rekaman CCTV yang ada," ujar Lamarta Surbakti.
Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, membenarkan peristiwa tersebut. Dia juga menjelaskan kronologi singkat yang terjadi di dalam rutan hingga mengakibatkan korban meregang nyawa.
"Jadi hari Kamis, 29 Agustus kemarin itu sekitar pukul 17:30 WIB terjadi pengeroyokan terhadap seorang korban," kata Kombes Arya Perdana.
Korban merupakan titipan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok dan limpahan kasus dari Polda Metro Jaya.
"Ini merupakan tahanan narkoba, begitu dicek kesehatannya memang dalam kondisi kesehatan yang sehat," tambah Kombes Arya Perdana.
Ketika korban sedang melalukan pencukuran rambut bersama dengan tahanan lain, ternyata disitulah perselisihan terjadi sehingga menyebabkan korban dikeroyok oleh tahanan lainnya.
"Setelah itu ada luka luka memar dan dilaporkan dari pihak nakes ke pihak rutan bahwasanya ada yang sakit," tutur Kombes Arya Perdana.
Kendati keadaan korban terlihat tidak dalam kondisi yang baik, akhirnya pihak rutan membawa korban ke rumah sakit.
"Sampai di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia," tambah Kombes Arya Perdana.
Setelah melakukan pemeriksaan di rutan, didapati enam orang yang juga sesama warga binaan menjadi pelaku pengeroyokan hingga hilangnya nyawa seseorang.
"Mereka masih berjalan cukup lama dan dua diantaranya sebenarnya sudah mau bebas ya," sambung Kombes Arya Perdana.
Lebih lanjut, Kombes Arya Perdana mengungkapkan, pemicu kejadian tersebut adalah selisih paham dari omongan korban yang kurang berkenan kepada napi lainnya.
Artikel Terkait
Tersangka Narkoba Tewas di Rutan Kelas I Depok, Diduga Dikeroyok Tahanan karena tidak Sopan
Karutan Kelas I Depok Akui tak bisa Melerai Pengeroyokan yang Menyebkan RA Tewas, Berdalih Kekurangan Petugas
Ridwan Kamil Pastikan Jakarta tetap Ramai Meski bukan Lagi Ibu Kota Negara: Kami Punya Pengalaman sebagai Kepala Daerah
Darurat Demokrasi! 43 Wilayah di Indonesia Berpotensi Gelar Pilkada Melawan Kotak Kosong, Berikut Daftarnya
Ini Skenario KPU Apabila Calon Tunggal Kalah Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024
Goldmart Keluarkan Koleksi Terbaru Victory of Life, Ada Promo Menarik Selama Event