Senin, 22 Desember 2025

Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis 1 Ton Terbongkar di Sentul, Ada Laboratorium Terselubung

- Rabu, 5 Februari 2025 | 07:45 WIB
Satuan Narkoba Polres Bogor berhasil ungkap pabrik pembuatan narkoba di kawasan elit Sentul.
Satuan Narkoba Polres Bogor berhasil ungkap pabrik pembuatan narkoba di kawasan elit Sentul.

RADARDEPOK.COM – Hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari Istana Bogor, persisnya di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebuah pabrik narkoba berdiri. Tak main-main, di tempat tersebut polisi menemukan barang bukti seberat lebih dari 1 ton.

”Benar, alhamdulillah tim Satresnarkoba Polres Bogor bersama Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat mengungkap keberadaan laboratorium terselubung atau clandestine laboratory di wilayah Sentul,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dikutip dari Jawa Pos Radar Bogor kemarin (4/2).

Menurut dia, barang bukti (barbuk) yang ditemukan narkotika golongan 1 jenis tembakau sintetis dengan jumlah banyak saat pengungkapan. ”Jumlahnya kurang lebih 1 ton,” jelasnya.

Baca Juga: Gas 3 Kilogram Sulit Dicari, Bahlil Lahadalia Sebut Biar Tidak Mahal Harganya

Tapi, Rio menyebut informasi lainnya belum bisa disampaikan. Misalnya terkait lokasi persisnya serta berapa orang yang diamankan dari lokasi. ”Mohon waktu, masih pengembangan. Mohon doanya,” katanya.

Kabarnya, rilis kasus tersebut akan dilangsungkan di Mapolres Bogor hari ini. Ini adalah pengungkapan kasus narkotika terbesar di Jawa Barat.

Pada November tahun lalu, dikutip dari menpan.go.id, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap jaringan produksi narkoba terbesar di Indonesia yang berbasis di Bali.

Baca Juga: Cari Gas 3 Kilogram Sulit, Ketua DPRD Depok Ade Supriyatna Pantau Usaha Pertamina

Laboratorium klandestin serupa dengan yang di Sentul ditemukan di sebuah vila di Jimbaran, Bali, dengan barang bukti mencapai nilai Rp 1,5 triliun.

”Ini pengungkapan pertama laboratorium hashish di Indonesia. Polri akan terus berupaya memerangi narkoba untuk melindungi generasi bangsa,” kata Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada ketika itu (19/11/2024).

Barang bukti yang diamankan mencakup 18 kg hashish (kemasan silver), 12,9 kg hashish (kemasan emas), 35 ribu butir pil happy five, dan bahan baku yang cukup untuk memproduksi lebih dari 2 juta pil dan ribuan batang hashish.

Baca Juga: Murah tapi Sengsara Nyari Gas 3 Kilogram di Depok, Pertamina Bilang Gini

Menurut Wahyu, laboratorium tersebut diketahui berpindah-pindah untuk menghindari deteksi. Sebagian besar bahan baku diimpor dari luar negeri.

Wahyu menambahkan, jaringan tersebut menggunakan pods system yang biasanya digunakan untuk vaping, tetapi dimodifikasi untuk konsumsi hashish cair.

”Modus ini menyasar generasi muda dengan memanfaatkan tren teknologi. Kami mengimbau orang tua untuk lebih waspada terhadap perangkat seperti ini,” ujar dia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X