Rumah di KSU Depok Dibakar OTK! Saksi Bilang Pelaku Penyerangan Diduga Bawa Senpi Rakitan

RADARDEPOK.COM–Satu unit rumah warga yang berada di KSU, Sukmajaya, Kota Depok, tiba-tiba diserang puluhan orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (23/1) malam.

Parahnya lagi, rumah warga itu dibakar lengkap dengan barang berharga yang ada di dalamnya. Namun, belum ada informasi apakah ada korban jiwa maupun korban luka yang terjadi akibat peristiwa tersebut.

Baca Juga: Asyik! Sekarang Ada Kafe Loh di Ambal Hills, Tempat Camping Teranyar di Puncak Bogor

Ini merupakan serangan yang sudah terjadi kedua kalinya di sekitar kawasan tersebut. Belum diketahui apa motif OTK itu menyerang salah satu rumah warga.

Salah satu saksi kejadian, Rudi mengatakan, jumlah OTK yang menyerang rumah warga itu berjumlah sekitar 30 hingga 40 orang. Belum diketahui penyebabnya, tiba-tiba puluhan OTK itu langsung menyerang dan membakar rumah.

“Pelaku puluhan orang. Saya tidak tahu jumlah pastinya ya, antara 30 hingga 40 orang lah. Mereka datang rame-rame langsung bakar rumah,” kata Rudi, Minggu (23/2).

Baca Juga: Angkringan yang Buka Pagi di Bogor! Vibes Nongkrong Nyaman dan Homey Layaknya Rumah Nenek

Penyerangan yang dilakukan puluhan OTK itu bukan pertama kalinya terjadi, kata Rudi, sebelumnya OTK juga melakukan penyerangan di sekitar KSU, dengan sejumlah senjata tajam hingga pistol rakitan, namun tidak sampai membakar rumah.

 “Sebelumnya serangan serupa sempat terjadi. Sore. Listriknya itu dimatiin. Waktu serangan pertama itu pelaku bawa sajam, pistol rakitan, sampai bawa bambu runcing," beber Rudi.

Hingga saat ini motif para pelaku yang melakukan aksi itu belum diketahui, begitu juga dengan jumlah korban yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: Tempat Nongkrong Baru Nih! HD Pulle Kafe dan Resto di Subang

Sementara itu, dalam tayangan video yang beredar tampak sejumlah pria berjaga dilengkapi dengan senjata tajam. Di belakangnya, terdapat salah satu rumah warga yang tengah terbakar dilalap si jago merah. Penjagaan ini dilakukan karena kekhawatiran warga soal adanya bentrokan susulan.***