Senin, 22 Desember 2025

1.032 Warga Depok Kena DBD, Kecamatan Sawangan Paling Banyak Terjangkit

- Senin, 2 Juni 2025 | 07:40 WIB
PENANGANAN : Salah satu pasien yang juga Jurnalis Radar Depok Gerard Soeharly terjangkit DBD saat ditangani di RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA), Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Kamis (29/5). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
PENANGANAN : Salah satu pasien yang juga Jurnalis Radar Depok Gerard Soeharly terjangkit DBD saat ditangani di RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA), Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Kamis (29/5). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

Baca Juga: Kurir Narkoba Cipayung Dicokok Polsek Tajurhalang, Diduga Dikendalikan dari Lapas Tangerang 

“Ada program kebijakan pengendalian DBD. Penerapannya itu diantaranya penyuluhan, sosialisasi, atau cara lainnya kepada seluruh lapisan masyarakat yang dilaksanakan secara berkesinambungan,” tutur Umi Zakiati.

Kemudian, sambung Umi Zakiati, upaya pencegahan lainnya adalah 3M Plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup wadah penampungan air, memanfaatkan kembali barang-barang bekas, dan menggunakan lotion atau obat nyamuk.

“Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ini mesti dilakukan, untuk memutus siklus hidup nyamuk penular DBD, yang dilaksanakan paling sedikit seminggu sekali melalui gerakan 1 rumah 1 juru pemantau jentik (G1R1J),” tutur Umi Zakiati.

Baca Juga: Jelang 100 Hari Kerja, Supian Suri Bongkar Pasang 97 ASN Depok 

Selain itu, Umi Zakiati membeberkan, kebijakan pengendalian DBD lainnya juga termasuk pada pemeriksaan jentik berkala (PJB), yang dilaksanakan tiap pekan dengan target pemeriksaan di rumah dan lingkungan masing-masing.

“Larvasida adalah pemberantasan jentik (larva) nyamuk dengan menaburkan zat kimia larvasida, terutama di tempat-tempat penampungan air yang tidak dapat dikuras atau dibersihkan,” beber Umi Zakiati.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna mengatakan, setiap informasi dari lapangan termasuk data pertumbuhan kasus DBD pasti menjadi perhatian khusus di Dinas Kesehatan.

Baca Juga: Tentang Rentetan Kasus Asusila di Kota Depok : Evaluasi Penanganan dan Pendampingan Atau Korban Menjelma Jadi Predator Seks

Dan jika diperbesar di skala kelurahan dan RW, akan terliat pola penyebarannya dan menjadi bahan penting untuk intervensi kebijakan di puskesmas.

Kemudian, kondisi kesehatan lingkungan dan perilaku bersih dan sehat di masyarakat menjadi faktor penting yang perlu dibahas berkala antar dinas.

"Tidak hanya Dinas Kesehatan, tetapi juga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan dan Permukiman (Rumkim), dan pihak kelurahan,” tandas Ade Supriyatna.***

Tentang DBD di Kota Depok:

Penyebab :
- Virus dengue dibawa nyamuk aedes aegypti

Rincian kasus DBD :
- 2022 : 2.234 kasus
- 2023 : 1.031 kasus
- 2024 : 4.277 kasus
- 2025 : 1.032 kasus (Januari-April)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X