“Kami tahu pesantren banyak berkontribusi kepada negeri. Tanpa pamrih. Tayangan itu yang nampaknya membuat publik bahwa yang bersangkutan kurang empatik, dan pengetahuan tentang khazanah kepesantrenan dipertanyakan,” kata Ubaidillah.
Oleh karena itu, Ubaidillah mengatakan, bahwa pihaknya akan melanjutkan kasus ini sesuai mekanisme yang berlaku, termasuk dibawa ke sidang pleno untuk menentukan sikap adanya hal tersebut.
“Tentu ini akan dibawa ke sidang pleno. Di situ kami tentukan apa sikap yang akan diberikan KPI secara kelembagaan terkait kasus ini,” tutur Ubaidillah.
Kepada lembaga penyiaran, Ubaidillah berujar, untuk mengedepankan kehati-hatian dalam menyampaikan informasi di media sosial. Menurutnya, informasi yang ditayangkan harus berbasis pada fakta.
“Kami mengimbau kepada lembaga penyiaran agar mengedepankan regulasi sebagai acuan menayangkan program siaran. Mengacu kepada sumber-sumber kredibel dan sesuai fakta,” imbuhnya.
Setelah kasus ini mencuat dan ramai di media sosial, akhirnya pihak stasiun TV itu klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf, atas kegaduhan yang telah terjadi karena tayangan pada salah satu program yang disajikan kepada masyarakat.
“Berkaitan dengan isi berita salah satu program yang menyangkut Pondok Pesantren Lirboyo, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” tutur Direktur Produksi TV berinisial AC.
Baca Juga: Selamat! Kota Depok Borong Penghargaan Tingkat Provinsi : Ini Rinciannya
Permohonan maaf tersebut, sambung AC, dilayangkan khususnya kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Haji Anwar Mansur beserta keluarga besar, juga para pengasuh, para santri dan alumni.
“Kami mengakui kelalaian dalam isi pemberitaan itu, di mana kami tidak melakukan sensor yang mendalam secara teliti materi dari pihak luar. Namun kami tidak berlepas tanggung jawab atas kesalahan tersebut,” katanya.
AC mengaku, pihaknya telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung pada Senin (13/10) malam, dan telah menyampaikan surat permohonan maaf secara resmi melalui Whatsapp berikut dengan hard copy-nya.
“Sekali lagi, kami mengakui kelalaian kami dan kami mohon maaf atas hal tersebut. Untuk kedepannya, ini akan menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih teliti dan untuk bisa memahami rasa hubungan antara santri dengan para kiainya. Sekali lagi kami mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya atas kelalaian kami ini. Terima kasih,” tandasnya. ***
Artikel Terkait
Unindra Kembangkan LMS Digital, Fasilitasi Belajar Daring atau Luring
Serahkan Sekretariat untuk IJTI Depok, Walikota Supian Suri : Jadi Ruang Kolaborasi Produktif
Duta Genre Depok Siap Perangi Berbagai Masalah Remaja, Walikota Supian Suri : Jauhi Perilaku Berisiko
Tegas! Pemkot Depok Perketat Pengawasan Cukai dan Rokok Ilegal
Selamat! Kota Depok Borong Penghargaan Tingkat Provinsi : Ini Rinciannya
Tegas! Izin Pabrik Pembuang Limbah ke Sungai Cipinang Depok Diperiksa : DPRD Jabar Minta Sanksi Tegas dengan Hukuman Pidana
Alokasi Penggunaan Dana Bagi Hasil di Depok Tunggu APBN