RADARDEPOK.COM - Dinas Kesehatan Kota Depok menemukan 327 kasus baru virus HIV AIDS dari total 46.195 tes sampel yang dilakukan sejak Januari hingga September 2025. Temuan kasus ini lebih rendah jika dibandingkan 2024, dengan total 405 kasus baru dari 52.078 tes sampel yang dilakukan.
Temuan kasus baru ini tentunya meningkatkan jumlah pengidap HIV AIDS di Kota Depok dengan total 1.701 kasus.
Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan pengidap virus itu secara total, namun sudah ada terapi antiretroviral (ART) yang menggunakan obat antiretroviral (ARV) untuk mengendalikan virus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, terkait dengan perkembangan kasus HIV AIDS di Kota Depok, jumlah pasien yang sampai saat ini sedang dalam pengawasan penggunaan obat antiretroviral, baik pada kasus lama maupun kasus baru pada tahun ini ditotal 1.701 orang. Sementara itu jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) tahun 2024 ditotal 1.441 orang.
“Pada tahun 2024 ada 405 kasus baru, kemudian data dari Januari hingga September 2025 ada 327 kasus baru. Kebanyakan, penularan virus ini melalui perilaku seksual berisiko tinggi baik pada heteroseksual maupun homoseksual,” jelas Mary kepada Radar Depok, Selasa (25/11).
Lebih lanjut, Mary mengungkapkan, dalam mencegah penularan virus itu Pemkot Depok melakukan berbagai cara. Petama, sosialiasi pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS melalui pelibatan unsur pentahelix.
Kedua, penguatan koordinasi lembaga pemerhati/pegiat HIV AIDS, kader peduli AIDS dan warga peduli AIDS di kecamatan dan kelurahan.
Ketiga, penguatan layanan konseling test dan pengobatan untuk orang dengan HIV yang melibatkan puskesmas, rumah sakit serta layanan konseling test HIV. Keempat, pelibatan komisi penanggulangan AIDS dalam rangka menanggulangi HIV AIDS.
Kelima, penguatan bidan dalam rangka pemeriksaan skrining HIV pada ibu hamil. Keenam, melaksankan kegiatan mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing) terkait populasi beresiko tinggi tertular HIV.
Ketujuh, penguatan pelajar peduli HIV AIDS Kota Depok. Terakhir, skrining HIV pada calon pengantin Kota Depok di Puskesmas.
“Untuk penanganannya bisa dilakukan dengan skrining HIV pada seluruh sasaran SPM (Standar Pelayanan Minimal) kesehatan, menambah pelayanan dukungan pengobatan, pelibatan lintas sektor dan lintas program pentahelix dalam penanggulangan kasus HIV di masyarakat, serta melakukan kerjasama dengan badan/lembaga dan juga pihak terkait penanganan AIDS,” ucap Mary memungkasi.
Sementara, Direktur Perkumpulan KAKI Erwan Cahyono mengapresiasi kepada Dinkes Kota Depok atas perencanaan program HIV/AIDS yang dinilai sistematis dan terintegrasi.
"Fondasi kuat yang telah dibangun pemerintah patut diapresiasi dan terus ditingkatkan menjadi kemitraan yang lebih terstruktur, setara, dan berkelanjutan. Sehingga upaya penanggulangan HIV/AIDS semakin optimal," jelas dia.
Dia berharap sinergi antara pemerintah dan komunitas dapat terus diperkuat untuk mendukung implementasi kebijakan yang berkelanjutan.
Artikel Terkait
Heboh! Pegawai RSUD ASA Depok Pelesiran ke Malaysia dan Singapura
13 Pegawai RSUD ASA Depok Pelesiran, Wakil Ketua Komisi A Imam Turidi Bakal Panggil BKPSDM
Pelayanan Kesehatan di Depok Terima Penghargaan, Walikota Supian Suri : Jadi Motivasi untuk Bekerja Lebih Baik
3.569 Balita Depok Stunting, Begini Upaya yang Ditempuh Dinkes
Tegas! Kasus Pelesiran Pegawai RSUD ASA Depok Diselidiki : Inspektorat dan BKPSDM Turun Tangan
Pinjaman Daerah Rp275 Miliar untuk Flyover Jalan Margonda – Juanda Depok : Saat Ini dalam Tahap Penganggaran
Petugas Lapas Surabaya Gagalkan Upaya Penyelundupan Sabu Lewat Sandal Pengunjung