RADARDEPOK.COM - Pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025, Walikota Depok, Supian Suri menundukan kepalanya, sekaligus memberikan apresiasi kepada Mustopa, yang menjadi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), saat dirinya masih duduk di bangku sekolah. Tepatnya, di SDN Kalimulya 4 pada 1983-1989.
Lapangan Depok Open Space (DOS), Balai Kota Depok, Selasa (25/11) pagi itu berubah menjadi ruang kenangan kenagan bagi sebagian pejabat di Kota Depok. Termasuk Supian Suri yang kembali bertemu dengan guru semasa SD-nya saat itu.
Di tengah upacara yang khidmat pada Peringatan HGN 2025 tingkat Kota Depok, Walikota Depok, Supian Suri, menyerahkan piagam penghargaan kepada Mustopa seorang guru yang pernah membimbingnya semasa duduk di bangku SD.
Seketika suasana berubah. Tepuk tangan membahana, bukan saja dari rekan sejawat Mustopa, tapi dari seluruh peserta yang berasal dari seluruh guru yang ada di Kota Depok yang seakan menyaksikan kembalinya waktu ke sebuah ruang kelas sederhana di SDN Kalimulya 4.
Di hadapan ribuan guru, Supian Suri tidak berbicara sebagai pejabat tinggi. Ia berdiri sebagai murid yang dulu pernah diajarkan tentang berbagai ilmu penting. Termasuk tentang menjalani kehidupan yang baik.
“Beliau adalah guru saya. Dari beliaulah, saya pertama kali belajar tentang nilai hidup, tentang adab, tentang disiplin, dan tentang menghargai ilmu,” ucap Supian Suri
Sementara itu, terlihat raut wajah Mustopa yang mulai dimakan usia tak mampu menutupi kebanggaanya saat hampiri muridnya yang saat ini menjadi orang nomor 1 di Kota Depok.
“Saya sebagai guru merasa sangat bangga. Dulu saya adalah gurunya waktu di SD. Sekarang beliau memberi saya penghargaan. Ini kehormatan yang luar biasa untuk saya,” ucap Mustopa.
Saat ditanya bagaimana prestasi hingga prilaku Supian Suri pada masa itu. Mustopa pun langsung menjawab secara lugas. Seakan-akan tak ada yang lupa sedikitpun pada momen Supian Suri menjadi seorang muridnya yang begitu berkesan.
Terlebih, Mustopa mengatakan, Supain Suri merupakan seorang anak dari keluarga pendidik, putra dari KH. Muhammad Ali, yang merupakan sosok guru, tokoh agama, dan panutan masyarakat pada masanya itu.
“Saya mengajar Supian Suri sebagai Guru Agama di SDN Kalimulya 4 dari kelas 1 sampai kelas 6. Dari 1983 sampai 1989. Waktu itu guru agama memang terbatas, jadi sebagian besar pelajaran agama saya yang pegang,” kenangnya.
Di kelas, lanjut Mustopa, Supian Suri dikenal sebagai murid yang tidak banyak bicara, tetapi pikirannya selalu belajar. Ia menyerap pelajaran dengan sungguh-sungguh, memperhatikan tiap kata yang keluar dari papan tulis dan lisan gurunya.
“Dia itu cerdas. Dari kelas satu sampai kelas enam selalu ranking. Nilainya di atas rata-rata. Kalau ulangan atau tes, hampir semuanya benar. Semua pelajaran dia kuasai dan nilainya selalu bagus,” ujar Mustopa.
Sehingga, saat itu Mustopa menekankan satu hal yang paling melekat di benaknya hingga kini, yaitu akhlak dan adab.
Artikel Terkait
Heboh! Pegawai RSUD ASA Depok Pelesiran ke Malaysia dan Singapura
13 Pegawai RSUD ASA Depok Pelesiran, Wakil Ketua Komisi A Imam Turidi Bakal Panggil BKPSDM
Pelayanan Kesehatan di Depok Terima Penghargaan, Walikota Supian Suri : Jadi Motivasi untuk Bekerja Lebih Baik
3.569 Balita Depok Stunting, Begini Upaya yang Ditempuh Dinkes
Tegas! Kasus Pelesiran Pegawai RSUD ASA Depok Diselidiki : Inspektorat dan BKPSDM Turun Tangan
Pinjaman Daerah Rp275 Miliar untuk Flyover Jalan Margonda – Juanda Depok : Saat Ini dalam Tahap Penganggaran
Petugas Lapas Surabaya Gagalkan Upaya Penyelundupan Sabu Lewat Sandal Pengunjung