Minggu, 21 Desember 2025

Menembus Ujung Tapsel, Gerakan Anak Negeri Disambut Puluhan Jamaat Gereja

Fahmi Akbar
- Senin, 8 Desember 2025 | 06:10 WIB
relawan Gerakan Anak Negeri (GAN) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, menembus ujung wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Minggu (7/12/2025). (WAHYU/RADAR SUKABUMI)
relawan Gerakan Anak Negeri (GAN) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, menembus ujung wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Minggu (7/12/2025). (WAHYU/RADAR SUKABUMI)

RADARDEPOK.COM - Memasuki hari ke lima, relawan Gerakan Anak Negeri (GAN) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, menembus ujung wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Minggu (7/12/2025).

Melintasi pohon sawit membentang sepanjang perjalanan tim GAN menuju Desa Muara Opu dan Desa Simarlelan. Dengan kondisi jalan yang berbatu dan berlumpur, membuat perjalanan sedikit terhambat dan serasa perut serasa dikocok.

Tiba di Simarlelan, tim kesehatan GAN yang dikomandoi, dr. Budi Suarman langsung disambut puluhan jemaat Gereja Pentakosta Indonesia (GPI).

Baca Juga: Festival Kreasi Inklusi Indonesia 2025 Meriahkan Kota Depok, Kepala Dinsos : Ini Pengingat Bahwa Kita Semua Sederajat

Sayangnya, saat itu kegiatan pelayanan kesehatan belum bisa dilakukan, sebab berbarengan dengan kegiatan ibadah di gereja.

Di lokasi tersebut, terdapat 900 kepala keluarga, yang tersebar diberbagai titik. Di mana, setiap titik hanya tedapat sekitar 20-30 kepala keluarga.

Januari, salah seorang tokoh setempat mengatakan, sejak bencana terjadi belum ada bantuan yang datang di lokasi tersebut. Menurutnya, relawan GAN merupakan yang pertama yang memberikan layanan kesehatan pasca bencana.

 Baca Juga: Ibu yang Buang Bayi di Toilet Stasiun Citayam Depok Ditangkap, Polisi Sebut Alami Gangguan Kejiwaan

"Kita belum ada bantuan dari siapapun. Kita bersyukur bisa terbantu dan diberikan pelayanan kesehatan," ujarnya.

Di tempat yang sama, seorang warga Simarlelan, Jeseica menambahkan, kondisi warganya sudah berangsu membaik, pasca bencana banjir pada Selasa (25/11/2025), lalu. Warga sudah mulai menjalankan aktivitasnya masing-masing.

Hanya saja, saat ini warga kesulitan air bersih, lantaran mesin sedot airnya rusak akibat tertimpa lumpur dan genangan air. " Untuk minum kita beli air kemasan. Kalau untuk nyuci dan mandi terpaksa pakai air sungai yang keruh ini," lirihnya.

 Baca Juga: Distribusi Energi Aceh Mulai Bangkit, Suplai BBM dan LPG Aceh Dipastikan Aman Bertahap

Ia berharap, kondisi ini bisa cepat pulih. Apalagi, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, warga harus menempuh jarak yang cukup jauh menuju pasar.

Sementara itu, koordinator tim Kesehatan GAN, dr Budi Suarman mengatakan, di lokasi tersebut, pihaknya berhasil memeriksa sebanyak 52 orang dari berbagai lantar usia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X