Oleh: K.H. A. Mahfudz Anwar (Ketua MUI Kota Depok)
RADARDEPOK.COM – Dalam perjalanan hidup setiap orang mempunyai cara masing-masing untuk mencapai finis atau mencapai tujuan akhirnya. Ada yang berjalan mulus dan mengikuti aturan dengan baik.
Tapi ada juga yang berjalan di atas rel yang tidak jelas arahnya, bahkan menyimpang dari jalan yang benar. Sehingga ada orang yang bisa mencapai hasil yang gemilang, tapi tidak sedikit juga yang gagal meraih cita-citanya.
Untuk itu diperlukan contoh hidup yang bisa diikuti perjalanannya. Yaitu orang-orang yang bisa menuntun kita ke arah yang baik dan lebih baik. Dan orang itu biasa disebut Guru.
Baca juga: Baca Juga: Mimbar Jumat: Ketundukan Dalam Beribadah
Maka Guru itu menjadi sesuatu yang amat penting dalam hidup kita agar tidak terpeleset ke dalam jalan sesat. Dan untuk mendapatkan Guru yang baik agar melihat bukan saja ucapan-ucapannya tapi juga perbuatannya.
Karena “lisanul hal afshahu min lisanil maqal “: Sikap dan perilaku itu lebih membuktikan daripada sekedar ucapan.”
Maka kita semua ini kalau ingin berjalan lurus, tidak bisa tidak kecuali dengan berperan menjadi murid. Dan murid yang baik adalah “Tut wuri handayani, mengikuti apa kata Guru.”
Baca Juga: Mimbar Jumat: Panggilan Kemuliaan
Karena dengan begitu maka ucapan Guru menjadi arah angin ke mana kita harus melangkah. Dan setiap orang yang baik, pasti mempunyai Guru yang baik pula. Sama seperti Pesilat yang handal, pasti mempunyai guru Pendekar yang hebat. Karena tidak mungkin seseorang bisa menjadi hebat, tanpa Guru yang hebat.
Nabi SAW hebat karena mempunyai Guru langsung yaitu Malaikat Jibril. Dan para Sahabat itu lebih baik daripada generasi Tabi’in, karena mereka berguru langsung kepada Nabi SAW. Sedangkan Tabi’in berguru kepada para Sahabat. Dan begitu seterusnya.
Demikian juga kita yang hidup di zaman modern ini jika ingin meraih sukses hidup dunia-akhirat, maka harus mempunyai Guru yang bisa mengarahkan kita pada jalan yang lurus.
Baca Juga: Mimbar Jumat: Hati yang Tulus
Yaitu Ulama panutan yang konsisten dengan Ilmu yang dimilikinya. Yaitu kesesuaian antara ilmu dan amal. Orang-orang biasa menyebutnya dengan sebutan “Guru Spiritual”.
Apalagi hidup di zaman yang banyak ranjau dan godaan nafsu, maka perlu mengetahui dengan persis, mana perbuatan yang baik secara hakiki dan mana perbuatan yang hanya luarnya saja yang baik dan menawan.
