RADARDEPOK.COM – Masyarakat dekat kawasan proyek pembangunan hunian konsep Jepang dibuat resah. Keladinya, tinggi pengerukan yang mencapai 8 meter dinilai masyarakat bisa mengakibatkan longsor.
Minggu (26/2), tingginya curah hujan membuat masyarakat meminta PT Graha Perdana Indah (GPI), menurap secara keliling yang menjadi proyek pembangunan perumahan.
Warga RT1/7 Kelurahan Curug, Abdul Haris Ham mengatakan, berkaitan dengan bangunan rumah Jepang, warga yang berada di tepi proyek mengaku khawatir.
Baca Juga: Depok Kebagian 1.682 Kuota Haji, Berikut Jadwal Perjalananya
"Itu sangat dikhawatirkan. Dari pihak pengurus lingkungan pun juga sudah menegur pengembang, agar jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Abdul kepada Harian Radar Depok, Minggu (26/2).
Kalau misalnya terjadi longsor di lingkungan warga, sambung dia, pihak PT GPI harus mau bertanggungjawab. Jikalau suatu waktu peristiwa itu benar terjadi.
"Saya menginginkan pihak pengembang memperhatikan dan memprioritaskan bangunan warga untuk diturap. Apalagi jika ada indikasi rawan longsor di lokasi tersebut, sebelum hal yang tak diinginkan terjadi," pinta dia.
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Bertekad Zero-kan 3.637 Stunting
Warga sekitar lainnya, Agus mengatakan, terkait dampak hujan yang melanda akhir-akhir ini, di sekitar lokasi proyek pembangunan perumahan yang dilakukan PT GPI belum dirasakan. Tapi, rasa was-was itu ada.
Berdasarkan informasi yang didapat dari pengembang, sambung dia, proyek pembangunan dilakukan untuk pendangkalan. Jadi menurut janji mereka, nanti akan dikembalikan atau dinormalisasi kembali.
"Bahkan akan diperdalam, digali lagi dengan kedalaman 6 meter. Itu yang disampaikan pihak pengembang," beber dia.
Baca Juga: Setahun Kejahatan di Depok 1.792 Kasus, Ini Kata Kriminolog UI Adrianus
Agus menambahkan, untuk sementara ini memang dikeruk, tetapi salah satu tujuannya untuk pendangkalan. Agar lumpur-lumpur di Situ Kancil bisa diangkut.
Memang saat ini belum nampak dampak dari pembangunan. Tetapi jika setiap unit rumah nantinya menggunakan sumur bor, mungkin dampaknya dapat dirasakan nanti.
Dia mengungkapkan, pihak pengembang sebelumnya telah memberitahu kepada masyarakat, terkait solusi dari dampak yang kemungkinan akan terjadi apabila perumahan yang digarap itu telah rampung.
Artikel Terkait
Keluarga Ungkap Perkembangan Kondisi David yang Dianiaya Mario Dandy Satriyo
Penataan hingga Pemeliharaan Ramadhan, Kawasan Masjid Raya Al Jabbar Ditutup Selama Dua Pekan
Polisi Dalami Peran Perempuan Berinisial APA di Kasus Mario Dandy Satriyo
Sekilas David Latumahina, Sempat Mengajar Anak-anak Mengaji
Jenguk David di RS, Menkeu Sri Mulyani: Turut Prihatin, Saya Minta Maaf