Perjalanan dilanjut ke Jalan Raya Sawangan. Semua lancar hingga akhirnya bertemu lagi dengan kemacetan memanjang di depan Starbucks. Bagi Rizki, ini menjadi rutinitas yang biasa. Tanpa mengeluh sedikit pun, setiap penumpang yang memberikan bayaran kurang dari seharusnya juga menjadi sebuah kebisaan.
Baca Juga: Mario Dandy Satrio Penganiaya David Latumahina Berpotensi Dikenakan Pasal Berat
“Ini biasanya macet karena penumpukan kendaraan di sekitar perempatan Depok Town Center (DTC). Tak cuma itu saja, kadang suka gak mau ngalah. Padahal sudah ada Pak Ogah-nya, tetep saja semrawut. Baik berangkat, pulang kerja atau sekolah dan liburan, ini sudah menjadi hal yang tidak mengherankan,” ceritanya, Selasa (1//3).
Sudah melewati Perempatan DTC, sudah macet lagi mulai dari depan DTC. Hal ini disebabkan keluar masuknya kendaraan dari belokan Jalan Caringin. Memakan waktu sekitar 15-20 menit, kemudian melewati Jalan Raya Muchtar lalu masuk kembali ke Jalan Raya Sawangan.
Baca Juga: Melihat Peresmian Taman RW7 Beji Timur, Hadirnya Fasilitas Penunjang untuk Kepentingan Masyarakat
Ketika ingin mendekati pintu masuk dan keluar Tol Sawangan, Rizki bertanya untuk memastikan kepada para penumpangnya di belakang, apakah akan turun di Gang Duren atau di Komplek BDN Sawangan. Jika tidak ada yang turun di kedua tempat tersebut, maka akan melewati jalan pintas di Jalan Harapan.
Baca Juga: Melihat Pembagian Alpukat oleh DKP3, RW9 Cilangkap Dapat 100 Bibit Alpukat
“Ini motong jalan buat menghindari macetnya tol Sawangan. Ini tuh gara-gara semua kendaraan yang dari tol dialihkan kesana. Dulunya terdapat di Tol Juanda,” kata dia.
Meliuk-liuk melewati Jalan Harapan, sampailah di Jalan Keadilan Raya, Rangkapan Jaya. Setelah lancar di Jalan Keadilan Raya, bertemulah kemacetan di Persimpangan Sawangan. Tidak begitu memakan waktu yang lama, arus kendaraan cukup padat di Pertigaan Parung Bingung dan Pertigaan Tugu Batu.
Baca Juga: 2 Korban Sebelum Dibunuh di Bekasi Utara, Sempat Terekam CCTV Menuju Rumah Terduga Pelaku
“Alasan macet di Tugu Batu dan Parung Bingung karena pak ogah yang mengatur lalu lintas. Mereka mengutamakan yang mau belok kan karena mendapatkan imbalan. Kurang adilnya itu membuat kita mau gak mau kena macet,” ujarnya.
Kemacetan terakhir dijumpai di lampu merah Pengasinan. Di sinilah titik pertemuan arus balik dari Tangerang, Bogor, dan Ciputat. Untuk selanjutnya, Telaga Golf, Badan Siber dan Sandi Negara serta McDonalds Bojongsari lancar. Sekitar 90 menit lebih, durasi dari Terminal Depok hingga Bojongsari.
Baca Juga: Dua pelajar Tewas Setelah di Cekoki Alkohol dan Dianiaya oleh Anak Polisi
Seorang penumpang, Mahfudin Abe, mengaku sudah biasa dengan kondisi macet ini. Makanan sehari-hari. Meski memang dirinya berharap agar kamacetan seperti ini bisa teratasi.
Dirinya melihat bila di Jalan Raya Sawangan banyak titik sentral. Rumah Sakit misalnya. “Bayangkan bila ada ambulance dengan kondisi gawat darurat, tapi mesti tersendat lantaran macet. Belum lagi mobil pemadam kebakaran yang punya tubuh besar. Pasti akan menambah sulit menembus macet,” terang warga Bedahan ini.
Artikel Terkait
Dorong Transformasi Digital Indonesia, Indosat-Huawei Tingkatkan Inovasi Bersama SRv6
Ramalan Zodiak Aries Hari Ini : Kamis 2 Maret 2023, Anda mungkin menyimpan beberapa perasaan negatif
Ramalan Zodiak Taurus hari ini: Kamis 02 Mart 2023, Tidak Berada Dalam Posisi Untuk Memenuhi Target
Heboh Pria di Lumajang Nekad Joged TikTok Bertelanjang Dada di Depan Polsek
Jelang Bebas April 2023 Anas Urbaningrum Tuliskan Surat, Begini Isinya