RADARDEPOK.COM - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bebas bersyarat. Ribuan simpatisan menyambutnya di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Sukamiskin Bandung, Selasa (11/4).
Sekira pukul 13.40 WIB, Anas nampak keluar dari pintu lapas disambut dengan peluk oleh keluarga dan para kolega, kemudian menyampaikan pidatonya di atas panggung kecil di halaman Lapas Sukamiskin yang telah disediakan para simpatisannya.
"Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Kalapas yang selama ini membina saya. Kedua terima kasih kepada sahabat-sahabat yang telah hadir maupun yang tidak tapi senantiasa mengirim doa," ucap Anas.
Baca Juga: BPJamsostek Cabang Depok Imbau Peserta Usia 56 Tahun Segera Klaim JHT
Dalam pidato ini pula, Anas menyampaikan bahwa kebebasannya bukanlah sebagai awal permusuhan ataupun pertentangan dengan sejumlah pihak yang menganggapnya sebagai lawan politik.
"Saya mohon maaf kalau ada yang berpikir di tempat ini saya akan membusuk, kalau ada yang berpikir saya menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial. Mohon maaf bahwa itu semua tidak terjadi," ujarnya.
"Mohon maaf juga kalau ada yang menyusun skenario besar, bahwa dengan saya dimasukkan ke sini dalam waktu lama, kemudian menganggap bahwa Anas sudah selesai. Skenario itu mungkin bisa kuat, hebat dan rinci, tapi tidak ada yang mampu mengalahkan skenario Tuhan," sambung Anas.
Baca Juga: Habis Santunan Sekda Depok Supian Suri Ingatkan Imuniasi Polio
Ia juga menyebut, tidak ada kamus pertentangan dalam benaknya. Ia hanya terus berusaha menjunjung tinggi asas perjuangan keadilan.
"Di benak saya tidak ada permusuhan dan pertentangan, yang ada adalah perjuangan keadilan. Andai dalam perjuangan itu ada yang merasa dimusuhi, itu adalah konsekuensi dari perjuangan," jelas Anas.
Pantauan Radar Bandung, ribuan simpatisan Anas Urbaningrum dari berbagai elemen seperti sahabat anas dan para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari berbagai wilayah berkumpul sejak pagi hari dan silih berganti berorasi serta meneriakkan yel-yel penyambutan untuk Anas.
Baca Juga: ASN Depok Dibolehkan Ambil Cuti Tambahan, Asal...
Pada kesempatan itu juga, di hadapan para simpatisannya, Anas berbicara ihwal demokrasi yang menurutnya merupakan sebuah kontestasi yang jujur, terbuka, dan objektif.
"Kepada para aktivis dan sebagai aktivis, dalam tradisinya, kompetisi itu adalah hal yang biasa. Tapi bagi saya harus dilakukan secara jujur, terbuka dan objektif. Tidak boleh menggunakan pihak lain," katanya.
"Semoga hari ini menjadi titik langkah saya dan kita semua untuk tetap mencintai negeri ini. Kita para aktivis tidak mungkin dipisahkan kecintaannya pada negeri," ucap Anas.
Artikel Terkait
8 Jenazah Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Sudah Teridentifikasi
Ketua DPRD Rudy Susmanto temui Plt Bupati Iwan Setiawan:Sepakat Sinergi Bangun Kabupaten Bogor
Jelang Bebas, Pendukung Anas Urbaningrum Pasang Spanduk di Lapas Sukamiskin
Pelaku Penempel Barcode QRIS Kotak Amal Diringkus Polisi
Pesan Sindiran Anas Urbaningrum Setelah Bebas, 8 Tahun Tak Membuat Karir Politiknya Mati