Jumat, 9 Juni 2023

Hewan Kurban di Depok Terjangkit LSD, Ini Bahayanya

- Rabu, 24 Mei 2023 | 07:40 WIB
VAKSIN : Petugas vaksinasi PMK dari DKP3 Kota Depok saat memberikan suntikan vaksin terhadap hewan ternak. (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)
VAKSIN : Petugas vaksinasi PMK dari DKP3 Kota Depok saat memberikan suntikan vaksin terhadap hewan ternak. (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Peternak ataupun penjual hewan kurban di Depok diminta meningkatkan kewaspadaan.

Pasalnya, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) sudah menemukan adanya penyakit LSD atau lebih sering disebut sebagai penyakit lato-lato.

Hal itu sejalan dengan mulai merebaknya penjual hewan kurban di Kota Depok jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H. Umumnya, penyakit ini menyerang hewan berjenis sapi.

Baca Juga: PSI Pasang Baliho Dukung Kaesang Pangarep jadi Walikota Depok

Penyakit ini, disebabkan virus dari keluarga Poxviridae yang menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat.

Sapi yang kena virus tersebut, sekujur tubuhnya akan muncul benjolan seperti lato-lato dan bernanah.

Berdasarkan penelitian, sapi dapat terinveksi virus LCD melalui gigitan nyamuk mauput lalat dengan masa inkubasi selama 5–14 hari sebelum timbul gejala.

Baca Juga: Waspada Hewan Kurban Terjangkit LSD, 23 Ribu Hewan Masuk Depok

Penjual hewan kurban Shogir Farm, Hendra mengaku, pihaknya sangat mengantisipasi terjangkitnya penyakit lato-lato pada hewan kurban yang dijualnya. Hal itu menyusul adanya temuan penyakit tersebut.

"Sudah ada yang kena, setahu saya di Depok sudah ada yang kena di daerah Rawa Geni dan Juanda," kata dia, Selasa (23/5).

Hendra menuturkan, pencegahan penyakit lato-lato memang masih menjadi tanggung jawab pedagang, berbeda dengan penyakit mulut dan kuku yang sudah ditangani pemerintah.

Baca Juga: Belum Usung Cawapres, Pakar Politik Ubedilah : Penunjukan Cawapres Barter Biaya Pemilu

"Kalau PMK kan itu sudah dianggap KLB, jadi pemerintah langsung yang memberikan vaksin di daerah asal sapi, tapi kalau lato-lato kita beli vaksin sendiri," sebut dia.

Berdasarkan pengakuannya, Hendra rela membeli vaksin dengan dana dari kantong pribadi untuk memvaksin hewan kurbannya.

Bahkan, dia membeli sendiri vaksin LSD dari Australia, dengan merk Kemin Mevac LSD. "Kami pedagang secara pribadi memberikan vaksin lato-lato secara mandiri," ungkap Hendra.

Halaman:

Editor: Fahmi Akbar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anies Didesak Demokrat, Nasdem Geram

Jumat, 9 Juni 2023 | 08:15 WIB

Cabe-cabean di Depok Makin Pedas

Rabu, 7 Juni 2023 | 07:55 WIB

Harga Hewan Kurban di Depok Naik 15 Persen

Rabu, 7 Juni 2023 | 07:15 WIB

Pasangan Prabowo-Erick Menguat

Rabu, 7 Juni 2023 | 06:30 WIB
X