Tujuh Kampus Top Dunia Buka di Indonesia, Di Kota Ini Beroperasinya

RADARDEPOK.COM – Jumlah kampus bereputasi dunia yang membuka cabang di Indonesia bakal semakin banyak.

Saat ini sudah ada tujuh kampus top dunia yang antre membuka cabang di tiga kota besar di Indonesia. Kampus asing itu diharapkan menjadi mitra kampus-kampus lokal untuk meningkatkan SDM Indonesia.

Perkembangan kampus asing yang bakal buka cabang di Indonesia itu disampaikan Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Lukman.

Baca Juga: 3 Prodi Pascasarjana UI Raih Akreditasi Internasional, Sejajar dengan Level 7 Kualifikasi Eropa

’’Di Bandung akan ada Deakin University dan Lancaster University,’’ katanya dalam seminar wisuda periode II Universitas Terbuka (UT) di Tangerang Selatan kemarin (24/7).

Kemudian Lukman mengatakan di Surabaya sudah ada tiga kampus asing yang antri masuk. Yaitu Western Sydney University, King’s College London, dan Georgetown University.

Kampus asing juga bakal masuk ke Denpasar, Bali. Yaitu Curtin University dan Manchester University. Selain itu juga ada kampus asing yang bakal membuka cabang di Balikpapan. ’’Di IKN (Ibukota Nusantara) akan dibentuk kampus global,’’ tuturnya.

Baca Juga: FKKS Desak Kejaksaan Usut Kecurangan PPDB : Data Sudah Disiapkan, Tinggal Keberanian

Lukman lantas menjelaskan alasan dibukanya akses kampus-kampus asing itu membuka cabang di Indonesia.

Diantaranya adalah kecenderungan orang Indonesia yang kuliah di negara tetangga, ternyata juga mengambil kampus asing di negara bersangkutan.

’’Kalau lihat 44 ribu mahasiswa (Indonesia) di Malaysia, bukan kuliah di (perguruan tinggi) Malaysia,’’ katanya.

Baca Juga: Kecurangan di PPDB, Politisi PKS Minta Pengelolaan SMA dan SMK Dikembalikan ke Pemerintah Kota dan Kabupaten

Tetapi kuliah di kampus-kampus ternama dari negara lain, yang membuka kampus di Malaysia. Seperti kuliah di Curtin University cabang Malaysia dan lainnya.

Begitupun mahasiswa Indonesia yang kuliah di Singapura, banyak yang mengambil studi di kampus asing yang ada di sana.

Mempertimbangan fenomena tersebut, kenapa tidak kampus-kampus top dunia yang membuka cabang di negara tetangga itu, tidak sekalian dipersilahkan membuka kampus di Indonesia.