Senin, 22 Desember 2025

Abdi Negara Terlilit Permainan Berhadiah : Merugi Ratusan Juta, Berujung Kekerasan

- Kamis, 3 Agustus 2023 | 18:57 WIB
Seorang abdi negara berinisial HS saat mengikuti persidangan di PN Depok, kawasan GDC, Kecamatan Cilodong. Kasusnya kekerasan yang diawali dari permainan berhadiah. (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)
Seorang abdi negara berinisial HS saat mengikuti persidangan di PN Depok, kawasan GDC, Kecamatan Cilodong. Kasusnya kekerasan yang diawali dari permainan berhadiah. (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

Baca Juga: Pemanfaatan Sampah Organik Harian Laskar Merah Putih Kota Depok : Jadikan Media Tanam, Bantu Perekonomian

"Nominalnya saya lupa kurang lebih Rp70 juta karena itu dibayarkan untuk DP mobil," ujar HS.

Semalam suntuk, HS seorang diri memikirkan beribu cara untuk keluar dari persoalan tersebut. Tetapi, dia tak kunjung mendapatkan jawabannya. Dari situ, mulai terbesit perbuatan kriminal untuk merampas mobil yang rencananya akan diberikan kepada kerabatnya.

Baca Juga: PKK Kecamatan Bojongsari Torehkan Prestasi

Berangkat dari rumah pamannya di kawasan Bogor. HS menuju Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Kemudian, dia mengelilingi Jabodetabek sambil mencari mangsa.

Percobaan demi percobaan telah dilakukan HS. Namun, keputusannya belum begitu bulat karena masih berpikir akan resiko yang harus dihadapi setelahnya. Bahkan, dia sempat menghubungi kakak kandungnya dengan maksud meminjam uang untuk menebus kesalahannya.

Baca Juga: Promo Nyalakan Kemerdekaan, PLN Beri Diskon Spesial Tambah Daya Hanya Rp170.845

Sayangnya, HS terlalu pagi menghubungi kakaknya yang masih tertidur pulas setelah bekerja. Akhirnya, dia memilih berhenti di seberang Gedung Polda Metro Jaya, Jakarta.

Disana, dia bertemu dengan seorang supir taksi berinisial SRT. Selanjutnya, mereka bersepakat melakukan perjalan ke sebuah perumahan di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Di perumahan itu, peristiwa tersebut terjadi.

Baca Juga: Muscab X FKPPI 10.22 Depok Digugat, Ini Masalahnya

Di dalam mobil itu, HS menodongkan benda tajam yang sudah dibelinya kepada SRT. Namun, supir taksi online sempat melakukan perlawanan secara verbal. Merasa terancam, HS menancapkan sejumlah tusukan ke beberapa bagian tubuh SRT.

Karena panik, HS memutuskan untuk kabur. Namun, dia lupa tas berisikan dokumen pribadinya masih tertinggal di dalam mobil tersebut. Namun sayang, SRT sudah mengunci seluruh pintu mobil di sisa akhir napasnya.

Baca Juga: Marak Perbaikan Saluran di Depok, DPUPR Minta Maaf dan Cari Jalan Alternatif

Pada akhirnya, warga sekitar perumahan itu menemukan SRT tak bernyawa dan HS yang sudah kabur. Terkini, HS sudah mendekam dibalik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X