Dia menyebut, untuk meningkatkan produktivitas panen sawah dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan di Jawa Barat, ada dua cara yang tertuang dalam aturan Perda RT/RW Jawa Barat.
Baca Juga: BUMN PLN dan Pupuk Indonesia Gandeng ACWA Power Kembangkan Industri Hidrogen Hijau Terintegrasi
“Pertama kami akan mengkonversi lahan lahan Palawija untuk menjadi sawah, lewat pembangunan irigasi baru. Yang kedua, sawah yang sudah ada exciting yang mengandalkan tandan hujan itu kalau bisa dimasukan irigasi itu bisa produktivitasnya meningkat. itu bisa dua kali setahun dan tiga kali setahun,” beber dia.
Bagi Hasbullah, dengan meningkatkan kapasitas produksi di exciting lahan yang sudah ada 750 ribu hektar ini, dan menambah luas sawah baru itu, kelak di 2040 ketika Jawa Barat sudah 60 juta penduduk, Pemerintah Jawa Barat tidak akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarkat.
“Ya kita tidak akan impor beras dari provinsi lain gitu, kan terencana programnya. agar keseimbangan ruang terbuka pangan dengan jumlah kebutuhan penduduk itu bisa seimbang,” terang dia.
Baca Juga: View nya Gokil Abis! Glamping di Tempat Ini Serasa di Atas Awan, Lokasinya Gak Jauh dari Jakarta!
Sedangkan khusus di Kota Depok, tambah Hasbullah, tidak ada lagi sawah. Hanya ada kawasan pertanian kota skala kecil. Menurut Habsullah, lahan pertanian kota di Depok ada kurang lebih 5-4 hektar pemberian dari Pemerintah Pusat kepada Kota Depok.
“Gak ada lagi sawah di Depok, adanya hanya lahan pertanian kota yang diberikan Pemerintah Pusat ke Kota Depok, itu ada di daerah Citayam. Tanaman di sana hanya berupa Palawija dan pertanian kota pada umumnya,” beber dia.
Dia menambahkan, ke depan, dia akan terus fokus mengawal pembangunan di Kota Depok. Beberapa aspirasi yang sedang dia perjuangkan adalah pembangunan sekolah baru, pembangunan destinasi wisata berbasis situ.
Baca Juga: Dinkes KoTa Depok : Berdayakan Kader Posyandu, Depok Dipastikan Semakin Sehat
“Karena situ itu kan hasil provinsi yang ada di Kota Depok. Kalau ini tidak kita jadikan tempat yang bersih dan indah, maka pasti situ akan mengalami pendangkalan dan mengalami okupasi,” tutup dia.***