RADARDEPOK.COM – Jamaah Majelis Dzikir Nurul Mustofa berduka. Pimpinannya, Habib Hasan Bin Jafar Assegaf meninggal dunia di hari kedua Ramadan 1445 Hijriah. Pria anak tiga ini diinformasikan tutup usia usai menunaikan salat dhuha sekira pukul 09:00 WIB.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Habib yang memiliki jutaan pengikut itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Puri Cinere, Kelurahan Pangkalanjati, Kecamatan Cinere, Kota Depok dalam keadaan kritis.
Habib Hasan Bin Jafar Assegaf datang diantar oleh pihak keluarga. Namun ketika sudah dinyatakan meninggal, jenazah diantar menggunakan ambulan rumah sakit untuk dibawa ke rumah duka di daerah Kecamatan Cilodong, Depok.
Baca Juga: 33 Petahana Wakil Rakyat Depok Berhasil Pertahankan Bangku DPRD, 17 Wajah Baru
Berita duka ini diumumkan langsung melalui akun Instagram @rabithah_alawiyah.
"Segenap Keluarga Besar Rabithah Alawiyah turut berduka cita atas wafatnya Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf (Pimpinan Majelis Nurul Musthofa) pada hari Rabu, 13 Maret 2024," ujar @rabithah_alawiyah.
Habib Hasan meninggal dunia di RS Cinere pada pukul 10:30 WIB. Hal ini juga dikonfirmasi langsung oleh salah seorang jamaah pengajian Nurul Mustofa, Ustaz Zulfikar Syatiri.
Menukil situs Rabithah Alawiyah. Habib Hasan bin Ja’far Assegaf merupakan pendiri dan pimpinan Majelis Taklim Nurul Musthofa, Jakarta Selatan. Namanya sudah tersohor bagi umat Islam di Indonesia.
Habib Hasan bin Ja’far Assegaf biasa dipanggil dengan sebutan Habib Hasan merupakan anak sulung Habib Ja’far Assegaf. Dia lahir di Kramat Empang, Bogor pada 26 Februari 1977.
Habib Hasan mempunyai empat saudara kandung, yakni Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, Habib Abdulloh bin Ja’far Assegaf, Habib Musthofa bin Ja’far Assegaf dan Habib Sami bin Ja’far Assegaf.
Baca Juga: Ramadan 2024: Jadwal Imsakiyah Lengkap untuk Warga Depok
Sejak kecil, Habib Hasan mulai berusaha bisa mengaji pada Syaikh Usman Baraja, dan mempelajari ilmu-ilmu Islam pada syaikh-syaikh yang berbeda. Sehingga membuat dia menguasai pengetahuan Islam dan dapat menjadi pemimpin majelis taklim Nurul Musthofa.
Habib Hasan memulai pendidikan resmi seperti biasa SD, SMP, dan SMA dan selanjutnya dilanjutkan di IAIN Sunan Ampel Malang.
Selepas menuntut pengetahuan yang ia cari dari kota Malang, kemudian Habib Hasan memutuskan berusaha bisa bersama alim ulama di Jakarta dengan para Kiyai-Kiyai dan para Habaib.