Minggu, 21 Desember 2025

Awal Ramadan Berpotensi Beda, Ini Alasannya

- Kamis, 7 Maret 2024 | 05:40 WIB
TARAWIH : Ratusan jemaah memadati Masjid Jami Nurul Huda, kawasan Grand Depok City (GDC), RT 5/4, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya saat tarawih pertama, Rabu (22/3/2023). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)
TARAWIH : Ratusan jemaah memadati Masjid Jami Nurul Huda, kawasan Grand Depok City (GDC), RT 5/4, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya saat tarawih pertama, Rabu (22/3/2023). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Kementerian Agama (Kemenag) telah mengindikasikan kemungkinan perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadan 1445 H atau 2024 M.

Menurut Pemerintah, melalui Surat Edaran Agama RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H atau 20224 M yang ditandatangani oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menghadapi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 H atau 2024 M.

Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Menerima Anugrah Improvement Reformasi Birokrasi 5 Terbaik Se-Jabar

Yaqut juga mengimbau umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Ia juga menganjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar selama bulan Ramadan.

Terdapat kemungkinan perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan 1445 H di Indonesia. BMKG telah memprediksi ketinggian hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan 1445 H.

Dalam kajiannya, BMKG mengungkap ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret, berkisar antara 0,33 derajat di Jayapura, Papua, sampai dengan 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatra Barat.

Baca Juga: Mengulas Luna Guitarworks Produk Lokal yang Mendunia: Usung Konsep Butik, Dibeli Band BIP hingga Gitaris Beyonce

Sementara, ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 11 Maret berkisar antara 10,75 derajat di Merauke, Papua, sampai dengan 13,62 derajat di Sabang, Aceh.

Indonesia telah menetapkan posisi hilal untuk menentukan awal bulan hijriah berdasarkan kesepakatan Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4derajat.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti juga memprediksi nantinya awal bulan Ramadan 1445 H tahun ini akan berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah. Sementara Hari Raya Idulfitri akan berlangsung sama dengan pemerintah.

Baca Juga: KPU Depok Bakal Dilaporkan ke DKPP, PKS Temukan 2.500 Suara Lari ke NasDem

Mu'ti lantas berkelakar banyak warga yang ikut Muhammadiyah jika organisasi keagamaan Islam pimpinan Haedar Nashir itu menetapkan awal puasa lebih dulu ketimbang pemerintah.

"Kalau Hari Raya berbeda, yang ikut duluan saya kira banyak. Tapi kalau ikut puasanya yang Muhammadiyah duluan, saya enggak yakin banyak yang ikut Muhammadiyah," kata Mu'ti yang disambut tawa ketika berpidato di acara peluncuran buku Haedar Nashir di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (4/3).

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X