RADARDEPOK.COM - Kementerian Agama (Kemenag) telah mengindikasikan kemungkinan perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadan 1445 H atau 2024 M.
Menurut Pemerintah, melalui Surat Edaran Agama RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H atau 20224 M yang ditandatangani oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menghadapi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 H atau 2024 M.
Yaqut juga mengimbau umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Ia juga menganjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar selama bulan Ramadan.
Terdapat kemungkinan perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan 1445 H di Indonesia. BMKG telah memprediksi ketinggian hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan 1445 H.
Dalam kajiannya, BMKG mengungkap ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret, berkisar antara 0,33 derajat di Jayapura, Papua, sampai dengan 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatra Barat.
Sementara, ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 11 Maret berkisar antara 10,75 derajat di Merauke, Papua, sampai dengan 13,62 derajat di Sabang, Aceh.
Indonesia telah menetapkan posisi hilal untuk menentukan awal bulan hijriah berdasarkan kesepakatan Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4derajat.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti juga memprediksi nantinya awal bulan Ramadan 1445 H tahun ini akan berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah. Sementara Hari Raya Idulfitri akan berlangsung sama dengan pemerintah.
Baca Juga: KPU Depok Bakal Dilaporkan ke DKPP, PKS Temukan 2.500 Suara Lari ke NasDem
Mu'ti lantas berkelakar banyak warga yang ikut Muhammadiyah jika organisasi keagamaan Islam pimpinan Haedar Nashir itu menetapkan awal puasa lebih dulu ketimbang pemerintah.
"Kalau Hari Raya berbeda, yang ikut duluan saya kira banyak. Tapi kalau ikut puasanya yang Muhammadiyah duluan, saya enggak yakin banyak yang ikut Muhammadiyah," kata Mu'ti yang disambut tawa ketika berpidato di acara peluncuran buku Haedar Nashir di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (4/3).
Artikel Terkait
Rekapitulasi Suara Pemilu Tingkat Kota Gagal Lagi, Saksi Parpol Langsung Ultimatum : Kamis Wajib Dihitung
Babak Baru Dugaan Kasus Pelecehan Seksual di Universitas Pancasila : Rektor Dicopot, Kampus Didemo, Korban Divisum
Hari Ini Rektor Non Aktif Universitas Pancasila Dipanggil Polda Metro Jaya, Yayasan Dipanggil LLDikti Wilayah III Jakarta
Pengamat Politik Endus Indikasi Kecurangan Perkara KPU Depok Tunda Rekapitulasi Suara Pemilu 2024, Begini Respon Parpol di Depok
Stok Beras Depok Berlimpah : Di Bulog Bogor 8 Ribu Ton, Di Distributor Depok Luber
Rektor Nonaktif UP, ETH Melawan! : Selasa Depan Dipanggil dengan Laporan Korban DF
Ungkap Kemirisan Nasib Seniman Komedi, Komeng : Kalau dari Dalam Gampang Merapihkannya