“Agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat Kota Depok hingga tinggkat RT dan RW,” ujar dia.
Ade Supriyatna belum bisa memastikan bahwa anggaran yang diberikan KPU Kota Depok senilai Rp74 miliar sudah cukup atau masih kurang untuk melakukan sosialaisi secara masif untuk masyarakat terkait Pilkada 2024.
“Padahal dalam sosialisasinya KPU Kota Depok juga bisa memanfaatkan perangkat RT dan RW. Yang jumlahnya 930 RW dan ribuan RT yang bisa dimintakan bantunya untuk memberikan sosialiasi terhadap masyarakat,” tutur dia.
Dilokasi terpisah, Wakil Ketua DPRD Depok, Tajudin Tabri menilai bahwa kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam sosialisasi pemilihan kepala daerah (pilkada) belum mencapai hasil yang optimal. Pernyataan ini disampaikan dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.
Baca Juga: Gak Kalah Enak Sama Ayam! Ternyata Bikin Tempe Goreng Bawang Putih Ini Rasaya Nagih dan Gurih Abis
Tajudin Tabri menjelaskan, meskipun KPU telah melakukan sosialisasi, tingkat partisipasi pemilih pada pemilu sebelumnya masih di bawah 65 persen.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua sebagai warga masyarakat. Kami sebagai peserta pemilu juga berkomitmen untuk membantu meningkatkan kesadaran pemilih, terutama bagi mereka yang tidak berpartisipasi di pemilu lalu," ujar Tajudin Tabri kepada Radar Depok, Minggu (6/10).
Dalam upayanya, Tajudin Tabri mengungkapkan telah secara aktif melakukan sosialisasi dengan menggunakan mobil keliling untuk menjangkau lebih banyak warga. Dengan harapan target partisipasi pemilu yang ditetapkan KPU, yaitu 80 persen, dapat tercapai.
"Saya akan terus berupaya untuk mendorong masyarakat agar ikut serta dalam proses demokrasi ini," ucap Tajudin Tabri.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari mengakui, bahwa sosialiasi KPU Kota Depok belum berjalan secara masif, sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui hal tersebut.
“Ini tentunya juga berdasarkan hasil pengelihatan saya secara langsung, saat berbicara terkait Pilkada Kota Depok, banyak masyarakat yang belum paham terkait hal itu. Apalagi ketika berbicara pemilihan gubernur,” kata dia.
Baca Juga: Nikmat Banget! Masak Ikan Tongkol Pedas Dijamin Nambah Nasi Terus, Wajib Cobain Nih!
Berkaca dari Pilkada Depok 2022, Yeti Wulandari berpendapat, kurangnya sosialisasi bakal menyebabkan angka golput yang tinggi. Karena, banyaknya masyarakat yang belum mengetahui ihwal perhelatan Pilkada Depok 2024.
“Berdasarkan pilkada sebelumnya, suara jumlah pemenang pilkada Kota Depok lebih besar dari pada suara golput. Yakni, suara Idris Imam 415.657 pemilih atau 55.54 persen dan golput atau yang tidak datang ke TPS sebanyak 462.720 pemilih,” tutur dia.
Tentunya, ujar Yeti Wulandari, perlu adanya kerja keras dari KPU Kota Depok dalam memberikan sosialaisi kepada masyarakat, dengan tujuan untuk mengurangi angka golput pada Pilkada 2024.