utama

31 Tahun Tragedi Tabrakan Kereta Ratu Jaya Depok : Suami dan Istri Tewas Dalam Kereta Berbeda

Selasa, 5 November 2024 | 06:15 WIB
Suasana saat tragedi tabrakan dua kereta api ekonomi terjadi di tikungan Ratu Jaya pada Selasa 2 November 1993. (ISTIMEWA)

Saksi mata, Syafrudin (62) seorang warga Ratu Jaya yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian, turut menyaksikan dan membantu evakuasi para korban kecelakaan kereta, merasa kaget mendengar adanya kejadian tersebut.

Tepat pada saat kejadian tersebut, ia sedang memanaskan motornya untuk bersiap berangkat kerja. Namun, saat ingin menaiki motornya ia mendengar adanya dentuman keras dari arah utara rumahnya tersebut.

Penasaran dengan hal itu, ia langsung menghampiri suara tersebut dan hanya bisa terngaga melihat KRL sudah berdiri, akibat tabrakan kereta tersebut.

“Jumlah yang mengalami meninggal cukup lumayan banyak, bahkan sampai ada yang harus dipotong untuk proses evakuasi korban,” kata dia.

Syafrudin mengakui pada saat itu pertolongan masih begitu sulit, pada masa itu di wiayah tersebut hanya terdapat dua rumah sakit yang menjadi rujukan para korban, yakni Balai Kesehatan Harapan dan Rumah Sakit Bakti Yudha.

“Proses evakuasi tersebut berjalan sekiar 1,5 jam oleh PT KAI (saat ini) dan Polres serta Kodim yang saat itu kami masih masuk dalam wilayah Bogor,” ujar dia.

Baca Juga: Menteri LH Segel TPS Ilegal di Limo Depok, Hanif Faisol: Bisa Picu Kematian pada Bayi

Bahkan, dalam proses evakuasi tersebut dibantu dari unsur TNI Angkatan Laut yang berasal dari Marinir Cilandak untuk percepatan proses evakuasi tersebut.

“Korban hanya yang berasal dari para penumpang dan para petugas di dalam kereta, untuk warga sekitar tidak ada, beruntung saat itu memang kondisi Ratu Jaya saat itu masih belum banyak pemukiman di sepanjang rel tersebut,” ungkap dia.

Tragisnya, dalam kecelakaan kereta tersebut terdapat dua orang  yang merupakan suami istri yang merupakan tetangganya yang ikut menjadi korban, yakni suaminya yang menjadi seorang masinis KA 520. Serta istrinya kala itu menjadi penumpang KA 531 sebaliknya ia pulang dari belanja di wilayah Bogor.

“Dari cerita yang banyak beredar tersebut, itu merupakan dulunya tetangga saya, dia harus meninggal ditempat bersamaan,” ungkap dia.

Berselang beberapa waktu, Syafrudin juga menjadi saksi pembangunan penambahan jalur kereta menjadi dobletrak pada 1995 yang selesai hingga sekitar tahun 2000an untuk memperaman perjalanan kereta tersebut.

“Memang tak berselang lama, langsung dibuat penambahan jalur, hingga yang dipakai saat ini,” tutur dia.

Baca Juga: Banggar DPRD Jawa Barat Sowan ke DPRD Jakarta, Pradi Supriatna : Bahas Aglomerasi, Infrastruktur, Angkutan Massal

Hal ini bertujuan, agar kecelakaan kereta tidak terjadi lagi. Pasalnya, di lokasi yang sama pada 20 September 1968 pukul 10.26 WIB pernah terdapat kejadian serupa, dikarenakan hal yang sama, yakni kelalaian petugas PPKA pada saat itu.

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB