Senin, 22 Desember 2025

31 Tahun Tragedi Tabrakan Kereta Ratu Jaya Depok : Suami dan Istri Tewas Dalam Kereta Berbeda

- Selasa, 5 November 2024 | 06:15 WIB
Suasana saat tragedi tabrakan dua kereta api ekonomi terjadi di tikungan Ratu Jaya pada Selasa 2 November 1993.  (ISTIMEWA)
Suasana saat tragedi tabrakan dua kereta api ekonomi terjadi di tikungan Ratu Jaya pada Selasa 2 November 1993. (ISTIMEWA)

Sehingga, sejak itu warga selalu menggelar pengajian untuk mengenang para korban agar arwahnya bisa diterima.

“Saat ini memang pengajian tersebut sudah tak terlihat lagi, mungkin karena para sesepuhnya sudah pada meninggal, bahkan pada saat itu dari pemerintah pernah dibagikan baju untuk mengenang kejadian tersebut,” ujar dia.

Ternyata kehebohan, bukan hanya terjadi di TKP tabrakan kereta saja. Namun, terjadi Rumah Sakit Bakti Yudha, yang menjadi satu dari dua rumah sakit yang menangani para korban pada peristiwa tersebut.

Evie Eryati (50), yang kala itu menjadi seorang perawat muda di RS Bakti Yudha yang usianya masih 19 tahun, sangat merasakan kepanikanya saat itu, menyaksikan ratusan korban terus bedatangan secara terus menerus menggunakan ambulan.

Baca Juga: Pantas Banyak yang Suka, Rasanya Enak dan Bikinnya Mudah, Inilah Resep Bolu Pisang Santan yang Bisa Kamu Coba

Saat itu, dirinya sedang berlepas dinas dan berada di asrama RS Bakti Yudha, secara tiba-tiba mendapat panggilan untuk seluruh perawat untuk membantu proses penanganan korban kecelakaan kereta tersebut.

“Karena pasienya membeludak, jadi kita yang sudah lepas dinas juga disuruh ikut membantu penaganan tragedi tersebut,” ungkap dia.

Penugasan tersebut, di bagi dua yakni untuk mengambil korban ke TKP dan stay di rumah sakit untuk membantu dokter memberikan tindakan dan pada saat itu di RS Bakti Yudya.

“Kebetulan saya ditugasnya untuk stanby di RS untuk melakukan pertolongan kepada para korban,” kata dia. 

Evie Eryati menangani berbagai kondisi korban dengan berbagai macam, seperti tangan patah, sobek pada kulit yang memerlukan penaganan jahit dan berbagai macam. Untuk, korban meninggal juga banyak.

“Memang pada saat itu rumah sakit pada saat itu, baru RS Bakti Yudha dan Harapan Depok, jadi di bagi dua, dan paling banyak memang dibawa ke RS Bhakti Yudha,” kata dia.

Baca Juga: Rasanya yang Manis, Tampilannya Cantik yang Warnanya Pas Dijamin Puding Lapis Karamel Ini Gak Akan Bisa Ditolak!

Evie Eryati memperkirakan, saat itu korban yang berdatangan ke RS Bakti Yudha berjumlah sekitar ratusan dan setiap menitnya pasti ada ambulan yang datang membawa pasien.

“Memang pada saat itu, kebetulan RS Bakti Yudha baru saja mempunyai sebuah bangsal baru, jadi bisa digunakan untuk menampung banyaknya korban yang terus berdatangan saat itu,” kata dia.

Saat itu juga, Evie Eryati juga menyaksikan langsung saat Presiden Suharto melakukankunjungan ke RS Bakti Yudha untuk melihat langsung kondisi korban yang selamat pada kecelakaan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X