Kejadian ini juga disaksikan langsung oleh Syafrudin yang saat itu ia masih berusia sangat muda, dengan korban yang lebih banyak dari kejadian 1993 saat itu.
“Lokasinya persis sama dengan kejadian 1993 saat itu, saya menayaksikan dua kejadian tersebut, pada saat itu kereta masih begitu lawas dan para penumpang yang naik bisa di sembarang tempat,” kata dia.
Sementara itu, saksi lainya yang bernama, Yuniarti yang juga merupakan warga asli Ratu Jaya juga merasakan kehebohan pada saat kejadian tersebut, terutama pada saat prosesi evakuasinya.
“Saya tidak lihat langsung, tapi mendengar dentuman keras tersebut, dan merasakan kepanikan para warga dan korban yang selamat,” kata dia.
Yuniarti melihat saat itu para korban sudah bergeletakan di pinggir rel, baiknya memaksakan turun sendiri maupun korban yang meninggal dunia akibat terpental dari tubrukan kereta tersebut.
“Itu saya melihat aliran darah begitu banyak, mengalir di saluran air yang berada di pinggir rel,” kata dia.
Bahkan, tempat majelis taklimnya yang dipakai saat itu untuk pengajianya hingga saat ini yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi kejadian tersebut, dipakai sebagai penampungan korban.
Pada saat itu pemukimanya dipenuhi tentara yang membantu proses evakuasi kereta maupun para korban yang begitu banyak. Dimana, saat itu ia menenteng anak pertamanya yang masih kecil untuk melihat kejadian tersebut.
“Sampai TNI menerjunkan Helikopter untuk membantu dalam evakuasi yang turun di tanah lapang di dekat lokasi kejadian, yang saat ini lokasi tersebut telah dibangun Dipo KRL Kota Depok,” ungkap dia.
Lebih mengejutkan lagi, saat Yuniarti melihat proses penarikan kereta tersebut yang semua sudah terhimpit.
“Itu saat ditarik kereta, potongan tubuh, kepala langsung berjatuhan ke bawah tanah,” ujar dia.
Tentunya, hal ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan baginya, dengan pelihat peristiwa besar yang mengakibatkan ratusan korban.
Baca Juga: Dinsos Depok Evakuasi 19 Orang Terlantar Sakit, Tidak Ada Keluarga Dititip ke Panti
“Bahkan, selama seminggu setelah kejadian bau darah tak pernah hilang dari lokasi tersebut, hingga mengakibatkan para warga tak nafsu makan, karena hal tersebut dan tergiang para korban kejadian,” kata dia.
Artikel Terkait
Total Enam Pekerja Jadi Korban Kecelakaan Kereta Teknis KCJB, Ini Rinciannya
Evakuasi Gerbong Selesai, Lokasi Kecelakaan Kereta di Semarang Sudah Bisa Dilalui
Tragedi Kecelakaan Kereta Api, 4 Meninggal dalam Tabrakan KA Turangga dan Bandung Raya
Motor Ditabrak Kereta di Citayam Depok, Pengendara Selamat Tanpa Luka : Begini Kronologisnya
Dua Jam Sekali KRL Jalan dari Stasiun Pondok Rajeg Depok, Ini Jadwal Keberangkatan Kereta dan Trayek Angkot ke Stasiun