Dadan menyatakan bahwa sebelumnya sudah melakukan simulasi. Sehingga mengetahui susu sapi akan diberikan kapan. ”Untuk daerah penghasil susu sapi, susu bisa diberikan minimal tiga kali dalam seminggu,” ujarnya.
Sementara untuk yang bukan wilayah penghasil susu, proteinnya digantikan dengan jenis lain seperti ayam atau ikan.
Sementara itu, kemarin Badan Gizi Nasional yang punya gawe untuk MBG menggelar rapat dengan Komisi IX DPR. Seusai rapat, Dadan Hindayana mengatakan, APBN sudah bisa mengucurkan dana untuk MBG. Sebab, Komisi IX DPR telah memberikan persetujuan.
Dadan mengatakan, dalam rapat itu ada penyesuaian anggaran. Khusus anggaran dukungan manajemen yang semula sekitar Rp 8 triliun turun Rp 1,5 triliun. Pemangkasan tersebut tidak masuk lagi ke kas negara, tapi dialokasikan ke program pemenuhan gizi nasional.
Menurut Dadan, program MBG akan dievaluasi tiap hari. Targetnya dari Januari hingga April akan mencakup 3 juta penerima manfaat.
’’Kemarin saya dipanggil Pak Presiden agar tidak terlalu memaksakan hari ini seluruhnya (seluruh target) tercapai. Tapi, bertahap saja, yang sudah siap laksanakan,” katanya.
Baca Juga: Insiden Masa Nataru 2024 : 190 Kecelakaan, 25 Orang Meninggal
Untuk hari pertama MBG, sasaran penerima sekitar 400.000 hingga 600.000 orang. Lalu, baru 26 provinsi yang melaksanakan karena dinilai paling siap.
’’Kami kan mengedepankan kualitas ya. Pak Presiden pesan berkali-kali, jangan mengejar kuantitas, tapi kualitas,” ungkapnya. Dengan begitu, ada beberapa daerah yang belum bisa melaksanakan MBG kemarin.***