Apalagi, Manahan menerangkan, berdasarkan data yang ada, terdapat sekitar 36 warga sudah terdampak, termasuk anak-anak, dewasa, dan penyandang disabilitas.
Hal ini, menimbulkan khawatir karena dampak asap yang dikeluarkan berdampak negatif, terutama pada malam hari.
Baca Juga: Honda Premium Matic Day Hadir di Bandung, Kesempatan Menarik bagi Pecinta Skutik
“Pada pukul 22:25 WIB, asap yang keluar dari incinerator begitu banyak, hingga membuat warga yang sedang tidur langsung batuk-batuk. Ini sangat mengganggu dan berpotensi menambah masalah kesehatan,” ucap Manahan.
Namun, Manahan menyebut, dari warga yang terdampak terdapat juga ibu hamil. Dikhawatirkan dapat berdampak buruk terhadap janin, jika terus menghirup udara tersebut.
“Kami sangat khawatir dengan kesehatan warga, terutama anak-anak dan ibu hamil,” ungkap Manahan.
Baca Juga: Target Demokrat Depok : 10 Kursi di Pileg Mendatang, Gaungkan Supian Suri Dua Periode
Selain berdampak pada kesehatan. Warga tidak diberitahu sebelumnya. Bahkan, pengurus lingkungan, termasuk RT, RW, dan Lurah, juga tidak mengetahui adanya alat proyek tersebut.
“Kami sangat kecewa, karena sosialisasi tidak ada sama sekali. Semua ini berjalan secara sembunyi-sembunyi, tanpa persetujuan warga. Kami hanya tahu setelah beberapa warga melihat pembakaran sampah ini dan mulai membicarakannya di grup warga,” tegas Manahan.***