Minggu, 21 Desember 2025

Warga Abadijaya Depok Desak Pemkot Hentikan Incinerator, 36 Jiwa Kena ISPA

- Rabu, 5 Februari 2025 | 08:45 WIB
AKSI : Warga Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok melakukan aksi penolakan mesin pembakar sampah di Balaikota Depok, Jalan Margonda Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Selasa (4/2). (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)
AKSI : Warga Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok melakukan aksi penolakan mesin pembakar sampah di Balaikota Depok, Jalan Margonda Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Selasa (4/2). (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Warga Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok menggelar aksi demo mendesak penghentian mesin incinerator, Selasa (4/2).

Keladinya, mesin yang sudah beroperasi sejak 1 Desember 2024, berdampak pada kesehatan warga. Khusunya pernapasan.

Koordinator aksi tolak incinerator, Manahan Panggabean menyampaikan, tuntutan utama menghentikan operasional mesin pembakar sampah tersebut secara total, tanpa kompensasi apapun.

Baca Juga: Gas 3 Kilogram Sulit Dicari, Bahlil Lahadalia Sebut Biar Tidak Mahal Harganya

“Keberadaan incinerator ini sudah mulai berdampak buruk pada kesehatan warga, terutama seperti mengalami gangguan pernapasan seperti sesak napas dan penyakit ISPA,” tutur Manahan kepada Radar Depok, Selasa (4/2).

Apalagi, Manahan menerangkan, berdasarkan data yang ada, terdapat sekitar 36 warga sudah terdampak, termasuk anak-anak, dewasa, dan penyandang disabilitas.

Hal ini, menimbulkan khawatir karena dampak asap yang dikeluarkan berdampak negatif, terutama pada malam hari.

Baca Juga: Cari Gas 3 Kilogram Sulit, Ketua DPRD Depok Ade Supriyatna Pantau Usaha Pertamina

“Pada pukul 22:25 WIB, asap yang keluar dari incinerator begitu banyak, hingga membuat warga yang sedang tidur langsung batuk-batuk. Ini sangat mengganggu dan berpotensi menambah masalah kesehatan,” ucap Manahan.

Namun, Manahan menyebut, dari warga yang terdampak terdapat juga ibu hamil. Dikhawatirkan dapat berdampak buruk terhadap janin, jika terus menghirup udara tersebut.

“Kami sangat khawatir dengan kesehatan warga, terutama anak-anak dan ibu hamil,” ungkap Manahan.

Baca Juga: Murah tapi Sengsara Nyari Gas 3 Kilogram di Depok, Pertamina Bilang Gini

Selain berdampak pada kesehatan. Warga tidak diberitahu sebelumnya. Bahkan, pengurus lingkungan, termasuk RT, RW, dan Lurah, juga tidak mengetahui adanya alat proyek tersebut.

“Kami sangat kecewa, karena sosialisasi tidak ada sama sekali. Semua ini berjalan secara sembunyi-sembunyi, tanpa persetujuan warga. Kami hanya tahu setelah beberapa warga melihat pembakaran sampah ini dan mulai membicarakannya di grup warga,” tegas Manahan.

Kemudian, menurut Manahan lurah setempat ikut terkejut ketika diberitahu mengenai keberadaan mesin insinerator ini. “Lurah sendiri juga tidak tahu-menahu soal ini, bagaimana bisa kebijakan sebesar ini tidak diketahui oleh pengurus lingkungan?” tambah dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X