Baca Juga: Dapat Hibah Bus Sekolah, Pelajar Depok Dilarang Bawa Motor
“Konsepnya menyatu, dari Kota Lama sampai Tahura. Jadi pengembangannya akan berkelanjutan dan terintegrasi,” jelas dia.
Untuk rencana museum di kawasan Tugu Titik Nol, beber Dadang, masih dalam tahap kajian termasuk kemungkinan pengisian konten museum dari koleksi dan arsip lokal, meski sejauh ini belum ada kerja sama langsung untuk membawa arsip dari Belanda.
Penataan ini diharapkan tidak hanya menambah nilai estetika dan historis kota, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya sebagai bagian dari identitas Depok.
Baca Juga: Investasi Emas di Depok Berkilau, Toko Perhiasan Diserbu!
Di lokasi yang sama, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen menyebut Kota Depok merupakan kota sejarah, dengan masa depan yang cerah.
“Sebagai kota untuk para penduduk, sebuah kota di mana kamu bisa berjalan kaki dari satu tempat bersejarah yang indah ke tempat bersejarah lainnya. Kota yang hijau, mungkin juga kota di mana kamu bisa bersepeda,” ujar dia
“Saya memberikan Vas Biru Delft bergambar sepeda sebagai hadiah, karena mungkin itu bisa menjadi pengingat akan masa depan yang dimiliki Depok,” tambah dia.
Baca Juga: Tetap Waspada! Kata Pengamat Badai PHK Hantui Depok
Dia turut menegaskan, akan membantu Kota Depok untuk menjaga dan melestarikan budaya. Tidak hanya untuk renovasi warisan budaya, tapi mungkin juga untuk mengembangkan kembali Kota Lama sebagai kota yang ramah bagi pesepeda dan pejalan kaki.
“Kita memiliki ikatan khusus antara Depok dan Belanda. Seperti yang sudah diumumkan oleh wakil wali kota, Depok akan mengajukan proposal terkait bagaimana Belanda bisa membantu rencana-rencana Depok. Mungkin dalam hal pelestarian warisan budaya, karena kami memiliki banyak pengetahuan dan keahlian dan mungkin kami bisa membawa beberapa ahli ke Depok,” pungkas dia.***
Jurnalis: Risky Dwi Lestari