RADARDEPOK.COM – Stok beras pada sejumlah ritel modern di Kota Depok mendadak kosong. Kondisi ini usai terkuaknya kasus pengoplosan beras premium dengan beras kualitas rendah oleh Bareskrim Polri.
“Kosong. Sudah beberapa lama pasokan beras tidak ada,” ujar seorang pegawai minimarket kepada Radar Depok, di kawasan Grand Depok City, Sukmajaya, Rabu (13/8).
Kondisi demikian nyatanya juga dirasakan di beberapa agen dan penjual beras. Agen Beras Raja Syafiq Pasar Musi, Ali Syahbana menuturkan, pemasok beras biasanya berasal dari Karawang dan Indramayu, sekali masuk 50 kilogram. Sedangkan pasokan dari Jakarta umumnya hanya 10 kilogram. Namun, belakangan ini sejumlah merek beras yang biasa masuk ke tokonya banyak yang kosong.
Baca Juga: Menuju Adipura : Dihantui TPS Liar dan TPA Open Dumping, Kota Depok jangan jadi Kota Kotor
“Tergolong langka belum terdengar, namun yang pasti, di agen kami saat ini sedang terbatasnya beras karungan yang masuk di beberapa merek beras. yang biasa masuk di agen kami juga banyak yang kosong-kosong barang dari pemasoknya,” tutur Ali Syahbana kepada Radar Depok.
Ali Syahbana memaparkan, harga beras yang dijual per liter di agennya bervariasi, mulai Rp11 ribu per liter hingga yang paling mahal Rp15 ribu. Kualitas beras, bergantung pada naik turunnya harga dan persediaan beras.
“Kalau yang Rp11 ribu kualitasnya kalau gabah si enggak ada, namun ada bau berbeda dari kualitas lain, berbau karung. Dan agak pera, tidak pulen dan bagus seperti harga Rp15 ribu,” papar Ali Syahbana.
Ali Syahbana menilai, kualitas beras di agennya juga sempat menurun beberapa hari lalu. Ia tidak menaikan harga, namun menerapkan sistem pengurangan kualitas. Saat ini, jenis beras di tokonya yang kerap laris di harga Rp12 ribu ke bawah.
“Sudah mendingan dari pada hari-hari sebelumnya. Bukan harganya, namun yang paling sulit yaitu kualitasnya. Sebelumnya sangat buruk kualitasnya, kalau sekarang sudah mendingan,” kata Ali.
Saat ini, pasokan yang kerap kosong yaitu karung 50 Kg. Berasal dari Karawang, Indramayu, Cianjur, dan Jawa Tengah. Sementara untuk karung kecil, dari Indramayu, Karawang, dan Jakarta.
“Untuk merek, dari Indramayu antara lain Pandan Wangi, Beras Pandan Wangi, dan Beras Setra Ramos. Dari Karawang, ada Beras Urang Karawang, Rojolele, dan Beras Super Pulen Putih,” ungkap Ali.
Lebih lanjut, Pedagang beras di Mekarjaya, Indra Saputra menyebut, harga jual di tokonya berkisar Rp 10.500 hingga Rp13 ribu per liter. Pihaknya, hanya menjual beras dari pemasok karawang dan cianjur. tidak menjual beras dari daerah lain.
“Kami menjual lebih murah dibanding toko lain karena punya pemasok khusus dari Karawang,” kata Indra.
Indra menjelaskan, beberapa hari lalu tokonya sempat mengalami kenaikan harga. Perbedaan harga, dipengaruhi tingkat kebersihan dan kualitas beras. Tetapi harga tidak melulu stabil.