Selama masa 20 tahun kepemimpinan PKS, sambung Babai Suhaimi, sudah ada kejenuhan masyarakat dari sisi mengelola geografi di Kota Depok, yang seharusnya dilakukan oleh Mohammad Idris dan Nur Mahmudi Ismail.
Baca Juga: Tegas! Pledoi Rudy Kurniawan Ditepis, Jaksa Tetap Tuntut 13 Tahun Penjara
“Tidak terintegrasinya antara barat dan timur. Tidak terintegrasinya utara dan selatan. Tidak terbangunnya pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi lokal, sehingga timbul asumsi-asumsi bahwa yang ditata itu Margonda lagi Margonda lagi. Jelas saja masyarakat jenuh,” tutur Babai Suhaimi.
Kemudian yang kedua itu dari sisi demografi, kata Babai Suhaimi. Ada kejenuhan juga karena masyarakat Depok adalah masyarakat yang heterogen. Di mana semua masyarakat di Kota Depok dari bermacam suku, kultur, dan lain sebagainya kumpul di Depok.
“Sehingga tidak bisa disamaratakan semua Dari sisi perspektif memandang sebuah kota. Dan ini yang lupa dibangun oleh PKS kemarin,” ucap Babai Suhaimi memungkasi. ***