Baca Juga: Didukung PAN-Golkar : Prabowo Kantongi 46,09 Persen, Ganjar dan Anies Tanggapi Santai
"Gibran, Khofifah, atau nama lainnya ini, berpotensi untuk dipasangkan karena langsung dihadirkan oleh Presiden Jokowi," imbuhnya.
Meski ditampik, Agung menilai sulit untuk memisahkan kaitan Jokowi dengan KKIR. Bukan hanya para ketumnya yang merupakan anggota kabinet langsung, Jokowi juga kerap menunjukkan endorsmen pada Prabowo.
Sehingga relasi intim yang terbangun antara Jokowi dengan Prabowo, Zulkifli Hasan maupun Airlangga Hartarto bukan lagi sebatas soal kinerja, tapi bagaimana hal-hal strategis lain turut dibahas termasuk soal pilpres.
Baca Juga: BUMN Gelar Pasar Murah, Erick Thohir: Wujud Negara Hadir Ringankan Beban Rakyat
"Di titik inilah, susah untuk tidak mengaitkan bergabungnya Golkar-PAN tanpa hadirnya dukungan istana," jelasnya.
Namun Presiden Joko Widodo menampik anggapan itu. Ketika dia ditanya meraptanya Golkar dan PAN ke kubu Prabowo, Jokowi enggan berkomentar. Dia menyerahkan itu ke partai.
“Urusannya Golkar, urusannya PAN, urusannya Gerindra, urusannya PKB. Itu urusannya partai-partai,” ucapnya.
Jokowi juga menampik bahwa ada komunikasi dengannya. Meski dua ketua umum partai itu adalah menterinya. “Saya bukan ketua partai. Saya presiden,” tegasnya saat menemui media seusai pemberian Tanda Kehormatan.
Di tempat yang sama, merapatnya Golkar ke Prabowo mendapat apresiasi Luhut Binsar Panjaitan. Dia menyebutkan bahwa bagus jika Golkar sudah memiliki sikap.
“Tadi saya diberitahu oleh Pak Airlangga, saya kira keputusan Golkar untuk gabung dengan Gerindra sudah jadi keputusan. Jangan shoping around,” ucapnya.
Baca Juga: Ibunda Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Merestui Anaknya Menjadi Gubernur DKI
Dia menyatakan kalau Golkar tidak perlu mengusung capres. Jadi bisa fokus ke cawapres dan jumlah kursi di parlemen. “Harus solid. Kalau ada perbedaan itu biasa,” ungkap Luhut.
Terpisah, PDI Perjuangan (PDIP) masih terus menggodok nama bakal calon wakil presiden (Bacawapres). Salah satu nama yang berpelung menjadi pendamping Ganjar Pranowo adalah putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid.