utama

Pakar Sebut Efek Polusi Udara, Kasus ISPA di Depok Meledak

Rabu, 16 Agustus 2023 | 08:05 WIB
WASPADA : Suasana saat warga Kelurahan Cimpaeun sedang melakukan pengobatan dengan keluhan yang sama, yaitu flu, batuk hingga dada sesak, di Puskesmas Cimpaeun, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos. (ARNET/RADARDEPOK)

Baca Juga: Polusi Jabodetabek Menggila, Jokowi Minta Hybird Working hingga Pancing Hujan

Di lokasi lain, Dokter IGD RSUD ASA, Vilma Swari mengatakan, kalau sampai rawat rawat inap yang mengidap ISPA tidak banyak. Tapi, dalam sehari ada aja 2 sampai 4 pasien rawat jalan dengan ISPA.

Depok emang tidak berada dalam zona merah, tetapi tetap kualitas udara kurang baik. “Udara atau polusi jadi penyebab utama ISPA,” kata dia kepada Harian Radar Depok.

Menurutnya, warga Depok jika tidak keperluan mendesak tidak perlu keluar rumah. Sebaiknya di dalam rumah saja. Ini melindungi diri, juga membantu mengurangi polusi udara.

Baca Juga: Imam Budi Hartono Cari Jodoh di Pilkada Depok, Dari Farida Sampai Supian Suri

Sebaiknya hindari olahraga di luar ruangan, apalagi di area yang macet dan jalan utama. “Tetap taat prokes, pakai masker, jaga kebersihan diri sendiri. Tetap jaga asupan gizi seimbang, konsumsi vitamin untuk bantu daya tahan tubuh dan istirahat cukup,” saran dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesahatan (Dinkes) Kota Depok, Umi Zakiati mengatakan, berdasarkan data sementara yang dimiliki Dinkes.

Penderita ISPA di Kota Depok, angka tertinggi menunjukan sebanyak 19.497 kasus (untuk batuk bukan pneumonia), sedangkan kasus pneumonia sendiri menempati angka 732 kasus dan pneumonia berat sebanyak 23 kasus.

Baca Juga: 33 Bacaleg Depok Terancam Dicoret dari Pemilu, Diberi Waktu 2 Hari Perbaiki Syarat

“Kasus ISPA tersebut berdasarkan klasifikasi (Balita) periode Januari-Juli 2023 yang dihimpun oleh Dinkes Kota Depok,” kata Umi Zakiati kepada Radar Depok, Selasa (15/8).

Lebih lanjut Umi Zakiati menjelaskan, pneumonia sendiri angka tertinggi di tempati anak usia (5-13) tahun dengan perolehan mendekati 14.000 kasus. Rinciannya, laki-laki sebanyak 13.023  dan perempuan sebanyak 521 anak.

Kemudian menyusul, pada anak usia (5-9) tahun, dengan perolehan sebanyak 12.000 kasus, laki-laki sebanyak 13.023 dan perempuan sebanyak 201 anak.

Baca Juga: Anak Pembunuh Ibu di Depok Diancam Hukuman Mati, Pemkot Lakukan Ini Kepada Anak Bungsu Korban

Diperingkat terendah, ada anak usia 1 tahun,  laki-laki sebanyak 150 dan perempuan sebanyak 101 anak. Sementara, usia 1,5 untuk laki-laki sebanyak 285 dan perempuan sebanyak 219.

Untuk umur 9-60 tahun, laki-laki ada 392 dan perempuan 614 orang. Kalangan lansia, usia 60 tahun untuk laki-laki ada sebanyak 77 dan perempuan 90 orang.

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB