Minggu, 21 Desember 2025

Menyelami Sejarah Tempat Pemakaman Khusus (TPK) Kamboja YLCC : Tombe Makam Setinggi Dua Meter, Tempat Peristir

- Jumat, 20 Januari 2023 | 08:45 WIB
PEMAKAMAN : Salah Satu peziarah ke makam tombe Adolf Van Der Cappelen di Tempat Pemakan Khusus (TPK) Kamboja YLCC.  (MELANIA/RADAR DEPOK)
PEMAKAMAN : Salah Satu peziarah ke makam tombe Adolf Van Der Cappelen di Tempat Pemakan Khusus (TPK) Kamboja YLCC. (MELANIA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Tempat pemakaman khusus (TPK) Kamboja berbeda dengan pemakaman pada umumnya. Faktor sejarah dan kebudayaan punya daya tarik sendiri.

Pemakaman yang diurus Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC), merupakan tempat peristirahatan terakhir masyarakat Eropa (Belanda) dan kaum Mardijkers Depok.

 Laporan : Melania Andrea, Kota Depok

Suasana hening ditemani dengan aroma bunga kamboja yang unik menghilangkan kesan angker, di Jalan Nusa Indah, kecamatan Pancoranmas.

Sejauh mata memandang terlihat sejumlah bangunan makam yang beragam. Pemakaman ini mulai digunakan sekitar tahun 1851, disebut juga dengan kerkhoff atau begraafplaatsen Depok.

Kerkhoff sendiri merupakan bahasa Belanda yang dipecah dengan dua suku kata dengan makna kerk artinya gereja dan hoff adalah halaman.

Baca Juga: Imbas Proyek Tol Cijago, Nasib Ponpes Salafus Sholihin Depok Digantung

Menjadi tradisi orang Belanda mayoritas Kristen dengan mengkuburkan keluarga dekat dengan gereja. Bisa dikatakan kuburan bagi orang- orang Belanda maupun orang yang beragama kristen.

Keunikan pemakaman ini ada pada bentuk makam yang berukuran besar melebihi tinggi manusia, kira-kira dua meter. Makam tersebut berbentuk kotak besar sering disebut dengan Tombe.

Tombe merupakan ruangan yang bisa menampung sekira lima hingga sepuluh peti di dalamnya. Di dalam peti akan ditumpuk dalam tiga deretan, peti yang sudah dapat ditumpuk berumur lima tahun. Kurang lebih terdapat sepuluh tombe yang ada di TPK Kamboja.

SEJARAH : Pengurus Bidang Sejarah dan Aset Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein, Boy Loen di Kantor YLCC.
SEJARAH : Pengurus Bidang Sejarah dan Aset Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein, Boy Loen di Kantor YLCC. (MELANIA/RADAR DEPOK)

Peti yang telah dimasukan ke dalam tombe dengan sendirinya akan rapuh. Jika ingin dibuka peti yang sudah hancur akan dipindahkan. Lalu, tulang belulang akan dipinggirkan dan bisa dimasukan ke dalam gerabah besar yang berada di pojok.

Kamis (19/1) pukul 14:30 WIB, terlihat makam di sisi kiri pintu masuk TPK Kamboka tertulis pada nisannya Adolf van der Cappelen. Disana bersemayam keluarga dari Adolf Van Der Cappelen.

Van Der Cappelen memiliki nilai sejarah, dikarenakan salah satu petinggi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) dan juga kerabat dari Jenderal Cappelen.

Begitulah secuplik dari sejarah TPK Kamboja YLCC dan ketergangan mengenai Tombe menurut Pengurus Bidang Sejarah dan Aset YLCC, Boy Loen. Selain Adolf Van Der Cappelen terdapat makam bersejarah yaitu pendeta De Graff yang sangat berpengaruh pada masanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X